![]() |
Pugu lagi termenung |
Heran, baru kali ini aku jatuh cinta dengannya. Padahal dulu sering menghindar. Takut... dan sama sekali tidak ada yang menarik. Tapi setelah berapa lama dan melihat foto nya yang lugu, aku jatuh cinta ^_^
Tepat seperti orang awam bilang, cinta datang tak diundang, pulang tak diantar. Eh? Jelangkung kali yah? *Haha. Dia jadi pelampiasan saat aku lagi pilu dan galau. *halah
Dengan tampangnya yang lugu, membuatku semakin asik bersenda-gurau dengannya. Diapa-apain juga, dia tetap diam tanpa ada pemberontakan sedikit pun. Mau tau dia siapa? hehe
Si Pugu, kucing peliharaanku dirumah. Bulunya berwarna kuning, ada garis-garis kuning yang lebih pekat disekitar bawah tubuhnya. Ekornya pendek, bergoyang-goyang centil saat aku beserta keluarga bermain dengannya. Bulunya juga bersih. Terkadang adik-adik memandikannya meskipun terkena cakaran yang menyakitkan.Tepat seperti orang awam bilang, cinta datang tak diundang, pulang tak diantar. Eh? Jelangkung kali yah? *Haha. Dia jadi pelampiasan saat aku lagi pilu dan galau. *halah
Dengan tampangnya yang lugu, membuatku semakin asik bersenda-gurau dengannya. Diapa-apain juga, dia tetap diam tanpa ada pemberontakan sedikit pun. Mau tau dia siapa? hehe
Kenapa harus Pugu? Yah, Pugu adalah sebuah nama hasil kreativitasku sendiri. Awalnya aku sama sekali tidak berpikir untuk menamakan seekor kucing. Biasanya berapa pun kucing yang berkeliaran di rumah, entah itu sengaja dipelihara, ataupun tidak sengaja dipelihara, I am suck don’t care at all! Apalagi mesti memberikan sebuah nama. Capek deh! *hehe
Pugu, aku juga tidak tahu entah darimana ide nama itu muncul. Ada salah seorang kakak letingku yang juga pecinta kucing bertanya padaku sebenarnya apa sebenarnya arti Pugu itu. Karena bingung harus jawab apa, aku plesetkan, “Pugu itu Putih-GulaGula kak!”. Padahal sama sekali warna bulunya bukan berwarna putih. Melainkan Kuning. Maksa banget yak? Hehe. *Gomen ne Nii san
Kucing itu berbulu, ah males. Bulunya selalu berterbangan. Ditambah lagi karena alasan ibuku tidak terlalu suka bergaul dengan kucing. Maklum lah, ibu seorang guru Biologi, jadi beliau lebih banyak tahu tentang penyakit yang bisa saja disebarkan oleh virus kucing. Bisa mandul loh! Waa.. takut dong akyuuu...
Selama ini Pugu memang ada di rumah, di kampungku. Jadi saat aku pulang ke kampung karena ada waktu liburan Bulan Ramadhan, aku terkejut! Ternyata Pugu semakin besar dan sehat. Wow! Bulunya juga semakin lebat. Lincah, tapi sayang dia Baka! *Bodoh. Hehe. Soalnya aku sudah pernah mengajarkannya supaya saat dipanggil nama “Pugu”, dia langsung datang. Nyatanya tidak! Dia malah ‘tersangak-sangak’ meskipun ada yang memanggil namanya. Huh
Dan yang paling lucu adalah saat aku mencoba membawa Pugu jauh dari rumah. Aku hanya ingin mengajarkannya agar tidak terlalu manja di rumah, pandai ‘mengeong’ dan siapa tau dia jadi lebih agresif.
Aku dan adikku membawa Pugu saat berjalan-jalan pagi setelah shalat subuh. Sambil menggendong Pugu, ia tampak ketakutan. Tangan adikku dicakar-cakar dan bergegas ingin turun dari gendongan. Melihat Pugu seperti itu, aku pun membiarkan Pugu turun dan berharap ia segera pulang kerumah. Ternyata? Dia malah masuk ke dalam semak. Karena takut dengan lintah, aku menyuruh adikku supaya mengambil Pugu. Berhasil! Tapi lagi-lagi... Pugu kembali ketakutan dan berlari kearah semak tempat pembuangan sampah. Haduh, mesti gimana lagi? Aku merasa bersalah. Setelah dipanggil-panggil pun, Pugu tetap diam. Aku rasa ia ketakutan karena sama sekali tidak pernah dilepas begitu saja di luar rumah.
Dengan hati yang pasrah, aku dan adikku pulang kerumah dan menyangka Pugu telah benar-benar hilang. Sedih. Karena selama 12 jam rumah menjadi sangat sepi. Padahal Munzir, adikku yang paling kecil sangat menyukai Pugu. Aku benar-benar merasa bersalah karena sudah nekat membawa Pugu keluar rumah dan menghilangkannya.
But, a miracle came true! Saat kami berbuka puasa, tiba-tiba adikku melihat Pugu berjalan di dapur. Waa! Pugu berhasil pulang ke rumah dengan selamat! Yokatta! Akhirnya praduga pugu sudah mati akibat dimakan binatang hutan menjadi sirna. Aku dan adik-adik berlari mengejar pugu. Pugu pun ikut berlari akibat diserbu dengan segerombolan manusia. Hehe. Kami senang! ^_^
![]() |
Dahsyat kan pose tidurnya? hehe |
Semenjak saat itulah, aku bertekad tidak akan membawa Pugu keluar rumah. Dia manja sih.. tidak boleh dibawa terlalu jauh keluar rumah. Untung-untung kalau masih ingat jalan kerumah. Kalau tidak? Haduh, aku bisa di marahi.
Huft. Pugu ku yang Lugu. My lovely pet ^_^
Huft. Pugu ku yang Lugu. My lovely pet ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar