Siapa bilang bercocok tanam itu
sulit? Sempit perkarangan rumah? Tanah kurang subur? Atau karena terlalu sibuk?
Waah. Ini sama sekali bukan alasan untuk enggan menanam! Tanah bukan
satu-satunya media menanam loh. Ada buaanyak alternatif media lain agar tanaman dapat tumbuh dengan subur. Caranya
gimana? Hidroponik!
Hidroponik adalah fokus
kegiatan yang sedang saya tekuni bersama tim MI (Menyapa Indonesia) PK-69 LPDP.
Menyapa Indonesia adalah program community
development (pengembangan masyarakat) yang dikelola oleh para penerima
beasiswa pendidikan LPDP. Program MI dari PK-69 ini kami beri nama “Balindroponik”,
yaitu pembinaan masyarakat melalui budidaya tanaman secara hidroponik untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Lokasi pembinaan MI terdapat di Dusun
Pasir Madang, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Jawa Barat. Program MI yang kami
laksanakan ini InsyaAlah berlangsung dalam jangka waktu selama 2 tahun.
Minggu lalu (11/12/2016), saya
bersama tim Menyapa Indonesia PK-69 LPDP bersilahturahmi dengan Pak Zulfikar
Moesa, salah satu dosen dari Fakultas Peternakan IPB yang kini aktif
membudidayakan tanaman hidroponik. Semacam TOT (Training of Trainer), saya dan
beberapa rekan tim MI lainnya mendapat banyak ilmu dan wawasan sebelum
diaplikasikan langsung pada masyarakat di Pasir Madang.
Sosoknya yang ramah dan
bersahaja terlihat begitu bersemangat ketika berbagi ilmu pada kami. Meski jalannya
sudah tertatih, ia masih aktif kesana kemari sambil memperlihatkan beberapa media
tanam dan alat bekas yang berfungs sebagai wadah tanam. Sesekali ia
terbatuk-batuk sambil memperlihatkan presentasi dari slide powerpointnya.
Setelah selesai meng-eksplor
sisi kreatif merancang wadah dan media tanaman hidroponik secara langsung, kami
menikmati makan siang bersama. Candaan ringan melengkapi percakapan siang itu. Beliau
juga berbagi kisah masa mudanya pada kami. Beliau mengatakan bahwa masa muda
perlu untuk dinikmati dan dijalani dengan memberi manfaat pada orang lain.
Beliau juga menyampaikan rasa salutnya pada kami karena mempunyai ide untuk
membantu masyarakat pedalaman melalui hidroponik.
“Saya sangat bangga pada kalian
anak muda karena sudah mau ikut membantu mensejahterakan masyarakat”, ungkap beliau
dengan sedikit terbatuk.
Beliau mengatakan bahwa
mempelajari hidroponik memerlukan modal sisi kreatif dan kesabaran. Sisi kreatif
diperlukan saat merancang wadah agar hidroponik menjadi lebih
menyenangkan dan tidak monoton. Sisi kesabaran dibutuhkan karena tanaman
responsif dengan suhu dan lingkungan. Oleh karena itu tanaman
hidroponik perlu diperhatikan secara intensif, termasuk mulai dari penyemaian,
penyiraman hingga pemupukan yang tepat.
"Ketika merancang wadah tanam hidroponik, kita harus mengetahui beberapa sifat fisika dan sifat dari tumbuhan yang kita tanam. Ada tanaman yang sensitfi dengan cahaya matahari, ada yang tidak. Ada yang perlu banyak air, dan juga sebaliknya", jelas Pak Zul.
Insya Allah, mudah-mudahan kami dapat memberikan yang terbaik untuk masyarakat Pasir Madang. Belajar hidroponik juga bisa dimulai dari dirumah sendiri kan? Yuk menaman!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar