You’ve
never know before you try. TRY, sebuah kata yang sekarang nongkrong dipikiran sehingga saya menunda
tidur untuk menulis ini. Pengalaman hari ini begitu menggugah saya agar lebih believe. Ya, The Power of Mindset.
Hari ini, Minggu, 27
November 2016, saya dan beberapa teman seangkatan PK-69 LPDP melaksanakan
kegiatan perdana Menyapa Indonesia “BalinDroponik” di kampung Bojong, Dusun
Pasir Madang, Kecamatan Tenjo, Bogor. Program Menyapa Indonesia bisa dikatakan
adalah kegiatan wajib yang diserahkan pada setiap PK (Persiapan Keberangkatan) untuk melakukan pengabdian
masyarakat. Kecamatan Tenjo, adalah target daerah pengabdian masyarakat yang
menjadi bagian dari program PK-69.
Kampung Piknik, begitu
kami menyebutnya, berlokasi lumayan jauh jika ditempuh dari Kota Bogor. Jika menggunakan
transportasi commuter line, waktu
tempuh menuju Dusun Pasir Madang justru tidak terlalu lama. Saya dan bersama 2 orang dosen dari IPB
dan 4 orang teman menggunakan mobil menuju kesana. Sedangkan sebagian teman
lainnya menggunakan commuter line dan
jasa angkot.
Pak Agus dan Pak Zul
adalah 2 orang dosen IPB yang bersedia menjadi mentor kami selama melakukan
program. Kami memilih hidroponik sebagai salah satu cara untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat disana. Tentu peningkatan kesejahteraan tersebut
dimulai dari peningkatan pendapatan. Pendapatan yang ditingkatkan melalui usaha
mandiri masing-masing keluarga. Hidroponik menjadi pilihan terbaik karena cara
aplikasinya mudah dan ramah lingkungan.
Saya sendiri sangat
tertarik dengan inovasi hidroponik. Memang hidroponik sudah sering terdengar,
tapi sampai sekarang saya belum pernah melihat langsung aplikasinya.
Alhamdulillah bersama Menyapa Indonesia saya dan beberapa teman lainnya
berkesempatan untuk banyak belajar dan bahkan memberikan pengaruh pada
masyarakat untuk maju bersama meningkatkan kemandirian.
“Kalau
kita mau, tentu kita akan bisa”. Kata-kata Pak Agus
ini terus terngiang ditelinga saya. Beliau memberikan motivasi pada ibu-ibu
desa agar mengubah mindset “bodoh”, “tidak bisa” dan “malas”. Sungguh, beliau sangat
banyak menyuntik motivasi, termasuk juga saya. Sebelum melakukan satu
perubahan, motivasi dan mindset harus bisa terbentuk dari awal. Ini yang kami
lakukan untuk memperkenalkan sesuatu yang baru pada suatu masyarakat.
Ibu-ibu yang mayoritas
berprofesi rumah tangga mendengarkan motivasi dari beliau dengan antusias. Beberapa
dari mereka semakin penasaran dengan hidroponik. Ini tentu feedback yang baik
karena keinginan untuk lebih banyak tahu menjadi pintu membuka mindset. Kepolosan mereka pada sebuah
inovasi baru terkadang membuat saya tertawa geli sekaligus kagum. Ternyata masih
banyak orang-orang yang menginginkan sebuah perubahan.
Pertemuan
perdana bertatap muka secara langsung dengan masyarakat berlangsung lancar. Meski
sumber daya baik alam maupun manusia Dusun Pasir Madang ini kurang memadai, tapi kami
yakin perubahan mindset akan mengubah nasib mereka agar lebih mandiri dan
terbuka akan inovasi baru. Mencoba sesuatu hal yang baru perlu praktik, perlu
dikerjakan langsung. Semoga program yang akan berjalan selama 2 tahun ini
benar-benar memberikan efek positif pada masyarakat. Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar