Menurut
data Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan produksi jagung selama pada 2011
mencapai 17,23 juta ton pipilan kering atau turun 5,99% dibandingkan dengan
2010. Jagung merupakan salah satu jenis tanaman pangan biji-bijian dari
keluarga rumput-rumputan. Daerah-daerah penghasil utama tanaman jagung di
Indonesia adalah, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Madura, D.I. Yogyakarta,
Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur dan Maluku. Khususnya di
Daerah Jawa Timur dan Madura, budidaya tanaman jagung dilakukan secara intensif
karena kondisi tanah dan iklimnya sangat mendukung untuk pertumbuhannya. Di
Indonesia pada tahun 2004 produksinya baru 11,225 juta ton, pada 2005 meningkat menjadi
12,52 juta ton. Dan prediksi untuk tahun 2006 diperkirakan 12,13 Juta ton.
Pada
kesempatan ini didalam mewujudkan suatu sistem pertanian yang terpadu, bahwa
perlunya peningkatan produksi agribinis jagung untuk memenuhi kebutuhan dalam
negeri dan apabila memungkinkan dengan kapasitas produksi yang besar dapat
membuka jaringan pasar ekspor Internasional. Apabila dilihat dari kondisi
lahan, iklim serta kapasitas produksinya Indonesia cukup mampu didalam
peningkatan agribisnis jagung untuk memenuhi permintaan daripada konsumen
domestik dan Internasional. Dalam hal ini bagaimana sttrategi dan pelaksanaan
pertanian yang digalakkan dengan integritas dan pemanfaatan lahan serta
budidaya dan pertumbuhannya. Menurut survey dan pencatatan USDA,
Departemen Pertanian, USA tahun 2005 stoknya masih 122,6 juta ton. Namun,
sampai Oktober 2006 yang lalu tinggal 88,1 juta ton.
Menurut
analisa ternyata produksi jagung dalam negeri memang belum mampu mencukupi
kebutuhan bahan baku industri pakan ternak, untuk itulah dengan berbagai upaya
dalam memenuhi permintaan konsumen agribisnis jagung ini, Pemerintah Indonesia
telah mencanangkan swasembada jagung pada 2007, dengan target produksi 15 juta
ton dikarenakan kebutuhan konsumsi dan industri pakan ternak yang melonjak.
Diharapkan dalam pencanangan swasembada agribisnis jagung 2007 dapat berjalan
dengan baik sesuai dengan mutu bibit tanaman jagung yang berkualitas didalam
pengembangannya.
Dimana dengan terbatasnya persediaan jagung dunia untuk ekspor
dan meningkatnya permintaan etanol baik di Amerika, China dan berbagai negara
berpotensi menciptakan ekspektasi kenaikan harga jagung di pasar dunia untuk
beberapa tahun ke depan, Indonesia diharapkan dapat mampu menangkap peluang
pasar ini menjadi salah satu acuan untuk mencari celah pasar kebutuhan konsumen
di pasar dunia. Untuk jagung Impor hingga saat ini, produksi jagung
nasional belum bisa memenuhi kebutuhan komoditas tersebut di dalam negeri
sehingga sebagian masih harus diimpor. Selama Januari-September 2011, impor
jagung mencapai 2,77 juta ton dengan nilai 895 juta dolar AS. (Sources:
Berbagai sumber media terkat, data diolah Frans Hero K Purba)
1 komentar:
great banget adekkkk....!!
agribisnis :-)
Posting Komentar