Kuliah di
tingkat 3 ini memang tidak semudah yang dibayangkan. Banyak perjuangan yang
harus dilalui menuju penelitian akhir. Masih banyak tantanggan praktikum yang
terselip dibeberapa semester.
Selain beternak ayam broiler, aku juga harus
meneliti tentang budidaya perikanan dibeberapa tempat yang sudah
direkomendasikan oleh dosen. Tambak ikan nila di Lampineung Aceh Besar, ya.. disana
kami berkesempatan untuk mengunjungi lokasi dan bertanya pada petani tentang budidaya
serta analisa usahanya. Nantinya kami akan membuat laporan karena menjadi salah
satu kewajiban di dalam 3 sks.
Pada
dasarnya kuliah itu hanya belajar teori. Saat praktikum dan terjun kelapangan
lah pengetahuan itu akan diuji. Terkadang teori yang kita dapati di kelas tidak
sama dengan realisasi saat berhadapan langsung dengan masyarakat. Itu lah
pentingnya bersosialisasi. Ilmu itu akan terus berkembang.
Sekitar 4
kali pertemuan, aku dan teman lainnya banyak berdiskusi dengan Pak Jufri.
Beliau adalah pemilik ikan nila yang juga kebetulan kenal dengan dosenku. Awalnya
aku merasa ragu dengan tempat
praktikumnya. Tempatnya sunyi, dan tidak seperti lokasi usaha lainnya. Tapi,
setelah disambut dengan antusias, baru aku sadar, ternyata suasana lokasi usaha
ikan nila memang lengang. Ada puluhan tambak disana. Setelah beberapa kali
pertemuan, ada banyak sekali ikan nila didalamnya.
Tidak hanya
berdiskusi tentang manajemen berwirausaha ikan nila, produksi, tapi kami juga
harus bertanya langsung dengan petani tentang analisa usahanya. Baik itu modal,
biaya pekerja, sewa, harga pupuk, harga jual dan lain-lain. Kami juga
berkesempatan untuk bisa menyaksikan langsung bagaimana proses pemanenan yang
nantinya ikan-ikan itu akan dijual dibeberapa pasar.
“Beda alam,
beda juga manajemennya. Baik itu menyangkut tanah, air, pupuk, penyakit dan
sebagainya”, jelas pemilik usaha, Pak Jufri, di sela-sela diskusi.
Pak Jufri, Pemilik Usaha Ikan Nila |
Petani itu Profesi Mulia
Sangat menyenangkan!
Di praktikum kali ini, kami tidak hanya mendapatkan pengetahuan bagaiman
berbudidaya ikan yang baik dan benar, tapi kami juga bisa bersilahturahmi
dengan para petani lainnya yang datang ke lokasi tambak. Bertani itu sama
sekali bukan profesi yang hina. Sama sekali tidak! Justru bertani itu adalah
profesi yang mulia. Baik itu petani pangan maupun nelayan. Aku membayangkan
betapa susah mereka membesarkan ikan dan kemudian menjualnya. Jika tidak cukup
untuk dijual, ya cuma sekedar makan. Aku kagum dengan perjuangan petani yang
sama sekali tidak takut kotor atau pun sekedar jijik untuk masuk kedalam tambak
yang tentu saja berbau amis. Itu semua mereka lakukan juga untuk mencukupi
pangan masyarakat.
Bu Leukat dan Perpisahan
Empat kali
pertemuan sudah terlewati. Kami sepakat membuat sedikit acara perpisahan dengan
para petani. Kami membuat “bue leukat” (nasi ketan) untuk dimakan bersama-sama.
Alhamdulillah, aku dan teman-teman lainnya sangat senang. Apalagi sudah berkesempatan
untuk bertemu dengan para petani yang memberikan informasi sekaligus motivasi.
“Suatu penghargaan
bagi kami karena kalian semua sudah berhadir untuk praktikum disini. Mudah-mudahan
ada ilmu dan kesan baik yang kalian dapatkan jika sudah terjun ke masyarakat
langsung. Jika ada kekurangan pada sikap, pakainan dan lain-lain, itu adalah
faktor alam”, ujar Pak Jufri sambil tersenyum.
Pak Wan yang sudah banyak membantu |
Ternyata
tidak hanya itu saja, lebih dari bue leukat dan kopi. Kami juga diberi
oleh-oleh dari pak Jufri membawa puluhan ikan nila. Wah! Kami sangat senang,
selain disambut dengan hangat, kami juga mendapatkan hasil panen. Tentu saja
praktikum itu bukan sekedar jalan-jalan ^_^
Biarlah nasi
ketan kuning dan secangkir kopi sebagai perpisahan praktikum kali ini. Biarlah kopi
yang aku cicipi itu pahit, setidaknya ada kenangan manis yang sudah aku
dapatkan. Semoga tidak hanya untuk kali ini saja, tapi baiknya seperti yang dikatakan
Pak Wan. “Silahturahmi ini seperti “bu Leukat” yang selalu melekat diantara
kita”. Tidak hanya untuk kali ini saja, tapi juga untuk masa depannya. Sampai bertemu
dilain kesempatan, Pak!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar