I have a dream, a fantasy. To help me through reality
And my destination makes it worth the while
Pushing through the darkness still another mile
I believe in angels. Something good in everything I see
When I know the time is right for me
I'll cross the stream - I have a dream
(Westlife, I have a Dream)
And my destination makes it worth the while
Pushing through the darkness still another mile
I believe in angels. Something good in everything I see
When I know the time is right for me
I'll cross the stream - I have a dream
(Westlife, I have a Dream)
Begitulah sepenggal
lirik lagu Westlife yang sempat hits beberapa tahun lalu. Lirik ini berisi tentang
kepercayaan menggapai impian, memberikan semangat bagi siapa saja untuk terus
berusaha.
Banyak di antara
kita yang mempunyai teman dengan segudang prestasi. Menjadi pengusaha muda yang
sukses, ke luar negeri melalui pertukaran mahasiswa, menjadi duta daerah, menjadi mahasiswa berprestasi, berhasil
menciptakan penemuan baru dan kesuksesan lainnya yang patut dibanggakan. Itu semua
tentu saja bukan karena tanpa ada persiapan. Semua itu butuh suatu proses
matang dan berkesinambungan.
Tak ada yang
salah dengan keinginan ingin maju dan bermimpi. Dengan mimpi, kita bisa
memberikan motivasi pada orang lain. Lalu, masalahnya cukupkah hanya dengan
bermimpi? Tentu saja tidak.
Mimpi tidak
cukup disimpan dalam hati dan kepala, butuh usaha untuk merealisasikannya.
Seperti ungkapan seorang aktor terkenal, Bruce Lee, “Knowing is not enough, we must apply. Willing is not enough, we must
do”. Sama seperti impian yang kita cita-citakan. Tak bisa hanya sekedar
impian belaka, tapi harus diusahakan. Jika mimpi itu hanya menjadi omongan, ia
akan hilang seiring waktu. Hingga akhirnya mimpi itu pun mati.
Banyak orang
yang memiliki mimpi. Tapi hanya sedikit yang benar-benar konsisten dengan
mimpinya. Mungkin selama ini kita terpukau pada apa yang berkilauan di
kejauhan. Kita terlena dengan keberhasilan orang lain yang hanya membuat kita
terdiam dan jatuh. Sudah saatnya kita bangkit.
Takut dengan
kelemahan? Percayalah, orang sukses bukanlah orang yang sempurna. Menjadi
sukses adalah yang selalu berusaha memperbaiki kelemahannya dan terus
mengembangkan kelebihannya.
Sedikit di antara
kita yang gagal karena kurang persiapan tapi banyak yang gagal karena takut
melangkah. Ini terjadi karena kita terlalu banyak berpikir dan bimbang dengan
tujuan yang ingin kita raih. Padahal waktu terus berjalan dan terus melewati bagi siapa saja
yang lalai. If you spend too much time
thinking about a thing, you will get nothing.
Di mana
kesempatan itu? Kesempatan memang tidak datang dua kali. Tapi bukan berarti
kita harus menunggu kesemptan itu datang sendiri. Kesempatan harus dijemput.
Kesempatan harus diciptakan. Dengan kita mengetahui kelemahan diri sendiri dan
mencoba mencari cara untuk mencari solusinya, maka kesempatan itu akan
tercipta.
Lihat saja
sejarah terbentuknya huruf Braille. Huruf Braille diciptakan oleh Louis
Braille. Huruf Braille tercipta karena dorongan mencari cara agar bisa membaca
walaupun dalam keadaan buta. Begitu juga dengan kita. Kita tidak akan mendapatkan
kesempatan baru jika tidak ada keinginan untuk mencoba hal yang baru. Kehidupan
selalu mengajarkan sesuatu. Dari
kesulitan belajar kemudahan, dari kesalahan belajar kebenaran, dari kegagalan
belajar kesuksesan.
Buka
kesempatan itu. Bermimpilah dan laksanakan. Kesuksesan orang lain harus
dijadikan acuan. Tapi bukan berarti kita harus memalsukan diri dan harus
menjadi orang lain. Karena itu bukan jati diri kita yang sebenarnya. Hal itu
akan terjadi terasa sangat berat saat kita harus mengejar cita-cita orang lain.
Mungkin benar kata Bruce Lee, “Aku tidak takut dengan orang yang berlatih 1000
jurus dalam waktu yang singkat. Aku lebih takut dengan orang yang berlatih
jurus yang sama dalam waktu yang lama”. Fokus
mencapai impian itulah yang lebih penting. Kita akan menjadi lebih kuat
menghadapi segala rintangan. Rintangan itu akan terasa ringan karena kita
menjadi lebih kuat dengan mimpi-mimpi itu.
Oleh karena
itu, kita sebagai generasi muda, bermimpilah. Jadikan itu suatu tujuan yang
suatu hari nanti akan menjadi kenyataan. Buka kesempatan itu tanpa harus
menunggu. Buktikan mimpi itu dan usahakan bermanfaat untuk orang lain dan
lingkungan. Kalau bukan kita, kapan lagi? To be a dream maker, dream it and make it
happen. Be practical dreamer backed by
action!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar