Senin, 22 Oktober 2012

Manusia



Manusia mempunyai mimpi-mimpi yang luar biasa
Selalu ingin hebat dan dapat mengalahkan orang lain
Berusaha agar mendapatkan apa yang diinginkan
Terkadang terlalu memperturutkan nafsu dan emosi yang berlebihan
Selalu memandang ke atas tanpa memperhatikan kelemahan sendiri
Manusia tidak pernah ingin tahu apa akibat yang akan terjadi
Manusia terus berjalan, bahkan berlari mengejar impian
Menyingkirkan lawan yang menggangu,
Bahkan kawan yang dianggap menjengkelkan
Itulah manusia, manusia yang egois

Ketika Tuhan berkendak lain, manusia terjatuh dari keobsesiannya
Manusia merintih kesakitan, meneteskan air mata kekecewaan, dan
Penyesalan karena gagal dalam meraih cita-cita
Semuanya hilang,
Waktu mengejek manusia
Manusia yang lalai mempergunakan waktu setiap detik
Egois dan angkuh dalam bertindak
Itulah manusia, manusia yang lemah

Manusia memohon pertolongan,
Barulah manusia menyadari kesalahan
Namun semua telah berlalu,
Manusia kini hanya meratap, dan terkadang menyalahi takdir
Itulah manusia, manusia yang khilaf

Keberhasilan adalah mimpi manusia
Manusia yang sadar akan merajut kembali kegagalan dan
Menghasilkan keberhasilan dengan kesabaran dan keikhlasan
Manusia mengharap dapat menggenggam mimpi dan mengubahnya menjadi kenyataan
Tak peduli malu pada ejekan
Itulah manusia,
Itulah aku..

Manusia harus berikhtiar
Manusia harus berdoa
Manusia harus bertawakal
demi mencapai keberhasilan

Rabu, 17 Oktober 2012

Teknologi Pengolahan Kedelai Menjadi Tempe (THP Lab - Chapter II)


Haloha! Seminggu lebih vakum tidak blogging, I am multitasking! Halah. Alasan sebenarnya sih karena blog ini ada sedikit masalah, jadi ada beberapa postingan yang tertunda.


Oke, kita lanjut membahas praktikum yang sangat berkesan. Laboratorium THP (Teknologi Hasil Pertanian)! Nah, kalau minggu lalu kita sudah membahas sedikit tentang susu kedelai, maka kali ini, saya akan sedikit berbagi cerita tentang pengalaman di lab saat mengolah kedelai menjadi tempe ^_^

Tahap awal  pengolahan tempe sama saja dengan tahap awal pada pengolahan susu kedelai. Kacang kedelai harus terlebih dahulu dibersihkan, direbus dan direndam dahulu. Namun, yang membedakan adalah lama waktu perebusan dan perendamannya. Perebusan untuk tempe, kacang kedelainya harus direbus sampai empuk mungkin sekitar hampir satu jam lamanya. Setelah itu, kacang kedelai harus di rendam selama 24 jam, bukan 12 jam seperti pada pembuatan susu kedelai.

Rabu, 10 Oktober 2012

Teknologi Pengolahan Kedelai Menjadi Susu (THP Lab - Chapter I)

Selasa lalu, aku dan beberapa teman yang mengambil mata kuliah Teknologi Hasil Pertanian diharuskan mengikuti praktikum untuk membuat susu dari kacang kedelai. Meskipun agak kewalahan karena tidak mengikuti pengarahan minggu lalu, aku dan teman-teman sekelompok berusaha sebaik mungkin. Oleh karena itu, di tulisan ini, aku akan mencoba mengurai step by step pengolahannya dan sedikit menjelaskan teori tentang proses menjadi susu. Semoga bermanfaat! ^_^

Dua hari sebelum pengolahan susu dimulai. Masing-masing kelompok diharuskan untuk mengambil 1 kg dan kemudian membersihkannya dari kotoran-kotoran kecil seperti batu, sisa kayu, dan jagung. Setelah itu, 1 kg kacang kedelai dibersihkan dengan air. Setelah bersih, direbus selama 15 menit. Dan setelah 15 menit, kacang kedelai harus di rendam selama 12 jam.

Kenapa Kacang Kedelai Harus di Rebus?

Karena pembuatan susu kedelai berdasarkan proses ekspressi. Ekspressi merupakan proses pemisahan bahan padat dari cairannya dengan menggunakan tekanan (tenaga). Jenis makanan yang juga harus melalui proses ekspressi ini tidak hanya kedelai loh! Tapi juga untuk kacang tanah, biji bunga matahari dan kelapa. Dinding selnya harus dihancurkan terlebih dahulu sebelum cairannya dipisahkan. Oleh karena itu, perebusan dan pemanasan merupakan tahap utama yang harus dilakukan untuk pembuatan susu. Cara ini juga biasa dilakukan pada industri makanan dan minuman ^_^

kacang kedelai yang sudah di rendam 12 jam

Nah, kacang kedelai hasil rendaman ini harus dikupas kulit arinya. Mungkin disini lah agak sedikit timbul kegalauan. Pasalnya, saat itu aku agak telat merebus dan merendamnya. Alhasil, pengupasan kulit ari di rumah pun jadi telat! Padahal saat itu sudah menunjukkan pukul 6.00 WIB. Sedangkan kacang kedelai harus segera bersih dan dibawa ke lab pukul 08.00 WIB! Haduh. Aku mulai panik.

Minggu, 07 Oktober 2012

KPMB Agribisnis 2012

Huwaaa! akhirnya foto-foto ini ter-upload juga. Masa-masa bakti sosial di daerah Jantho memang tidak pernah bisa terlupa. Meskipun foto-foto baksos tidak ter-ekspos semuanya, tapi ini lah bukti Jantho berbicara. Lho? haha

Istirahat di Bawah Tenda
Pemandangan di Salah Satu Sisi Sungai, Jantho

Gaya dulu dipinggir sungai

Sabtu, 06 Oktober 2012

Akhir Minggu dan Ladang Timun


Akhir minggu terisi dengan hal-hal yang bermanfaat semenjak memegang status menjadi jomblowati. hehe
ah, tidak juga sebenarnya. Jomblo atau tidak jomblo ya sama saja. Tanggung jawab berkebun untuk semester ini ya tetap harus dilaksanakan ^_^

Tentu saja tahun lalu berbeda dengan tahun ini. Tahun lalu saat aku sedang mengambil mata kuliah Agronomi, semua mahasiswanya diharuskan untuk praktik menanam jagung, kacang tanah, dan ubi. Tapi tahun ini dengan mata kuliah yang berbeda yaitu Budi Daya Tanaman Tahunan dan Semusim, kami diharuskan menanam Timun dan beberapa tanaman semusim lainnya. Sedangkan untuk tanaman tahunan, kemungkinan kami akan langsung ke kebun kakao di Pidie atau di Aceh Tengah.

Tahun ini, dengan koordiator praktikum yang berbeda, maka sistemnya juga berbeda. Ada beberapa kelompok dengan komoditi yang berbeda. Tapi dua-dua kelompok akan mendapatkan komoditi tanam yang sama. Nah, kami harus bersaing dengan kelompok yang komoditinya sama demi mendapatkan hasil dan penilaian akhir yang baik. Agak menantang memang. Kami harus mencari senditi luas lahan yang harus digarap, takaran pupuk per lubang, bibit dan segala perlengkapan berkebun lainnya. Tapi semuanya aku ambil dengan pikiran positif. Mungkin ini adalah cara agar kami mandiri dan mampu mengatur semua hal yan berhubungan dengan penanaman, penyiraman, dll. Aneh kan kalau mahasiswa pertanian tidak bisa mencangkul dan tidak bisa berkebun sama sekali? hehe

Penampakan kebun Jagung dari kampus lantai 3

Ini adalah foto kebun jagung adik-adik kelas. Mereka sedang mengambil mata kuliah Dasar-Dasar Agronomi. Karena 3 sks, jadi untuk praktikumnya mereka diharuskan menanam jagung, ubi kayu, dan kacang tanah. Foto ini mungkiin umur jagungnya masih menuju minggu ke-2. Terlihat masih banyak rumput dan tanaman jagung memerlukan suplai air yang banyak.


Lahan Jagung adik kelas yang praktik matakuliah Agronomi
Nah,sedangkan yang dibawah ini, adalah kebun kami! kebun yang akan ditanami gambas, timun, dan kacang panjang! hehe. Terlihat beberapa teman sedang serius mengukur lahan, mencabut rumput dan yang lain asik bercengkrama dengan teman yang lain. peace~

Jumat, 05 Oktober 2012

Inovasi Si Ulat Bulu


Saat aku bernostalgia lagi dengan catatan di facebook, terlihat lah salah satu postingan terpanjang saat masih kuliah semester pertama. hehe
Ini kisah saat aku mengikuti ospek di Indra Puri, Aceh Besar. Setiap pengalaman yang aku dapat adalah hal yang tak akan terlupa. Setiap moment, setiap detik. Karena itulah aku repost di blog. Siapa tau bisa jadi hiburan dan tambahan pengalaman untuk orang lain ^_^


Judulnya mungkin terlihat aneh dan lucu, tapi sebenarnya judul catatan ini tidak asal-asalan. Banyak kenangan pahit dan manis terjadi sehingga timbul judul ‘inovasi si ulat bulu’. Jika tidak segera dirangkai dengan kata-kata, pengalaman yang sangat menarik ini rasanya akan terlupakan dan sia-sia. Oleh karena itu, saya minta maaf pada pihak tertentu, terutama untuk para senior di fakultas pertanian yang mungkin tidak sengaja membaca catatan saya ini.

Ini adalah kisah masa-masa pertama saya saat saya resmi menjadi mahasiswi fakultas pertanian. Kisah kedua yang tak akan terlupakan setelah kisah saya berkompetisi di Jakarta mewakili Aceh beberapa tahun lalu. Mungkin kata ‘ospek’ adalah kata yang sangat menakutkan di perguruan tinggi. Tapi inilah adanya… meski kata ‘ospek’ sudah diganti dengan kata-kata yang lebih halus, tapi bagi saya, ‘ospek’ tetaplah ‘ospek’ yang sudah menjadi tradisi untuk meresmikan mahasiswa baru.

Dimulai dengan si Ulat Bulu

Ulat Bulu yang siap metamorfosis

Awalnya aku diharuskan untuk mengikuti kegiatan ASAP (Ajang Silahturahmi Awak Pertanian). 
Aku sih enjoy-enjoy aja…toh pertama aku berpikir ini adalah kegiatan yang juga mendatangkan manfaat. Kami, mahasiswa baru di anjurkan untuk ikut berpartisipasi. Selain untuk lebih mengenal mahasiswa-mahasiswa lain diseluruh jurusan se-fakultas pertanian dan bertemu dengan para senior, tapi juga untuk kegiatan baksos (Bakti Sosial).

Sehari sebelum kegiatan dimulai, kami diharuskan membawa karton warna hijau, tali raffia, kacang hijau, bawang putih 8 siung, alat tulis, berpakaian putih hitam dan membawa sebotol air mineral merek ‘rencong’. Aku sibuk mencari semua bahan pada malam sebelum kegiatan. Sangat susah mencarinya!! Aku sempat putus asa dan dilema untuk ikut ASAP atau tidak. Padahal jadwal kuliah umum besok harus aku ikuti. Hari itu bersamaan dengan hari dimulainya ASAP. Disamping itu, kios-kios kecil untuk membeli segala perlengkapan untuk ASAP juga sangat jauh dari kos baruku. Aku bahkan sempat menangis putus asa. Akhirnya dengan segenap kemantapan hati dan ikhlas menjalaninya, aku pun siap mengikuti ASAP. Pada pukul 7.30 WIB, sambil membawa sebatang tumbuhan ( bunga rosella yang gak jelas didapatkan darimana..hehe ;D), aku pergi melangkahkan kaki menuju gedung fakultas pertanian.

Teman-temanku yang mengendarai sepeda motor ke kampus, tiba-tiba dicegat oleh abang-abang panitia ber-badge name. mereka dipaksa untuk berjalan kaki ke kampus tanpa ada kendaraan. Kendaraan mereka disita(Huuft, untung saja aku jalan kaki, jadi kan gak terlalu ribet!hohoo…)sesampai disana, aku mulai merasakan aura buruk di kegiatan ASAP itu. Ada salah seorang panitia (sampai sekarang aku tidak tahu namanya-_-) memukul salah seorang temanku. Pasalnya, kami semua harus memakai kaos oblong putih. Nah, temanku itu tidak melepaskan jaket yang dia pakai. padahal mungkin dia masih kedinginan karena harus datang pagi-pagi sekali. kasihan..

Setelah berapa lama menunggu, akhirnya dibuka juga kegiatan ASAP. Acara dimulai dengan pembacaan ayat suci AlQur-an yang dibacakan salah seorang panitia ASAP sendiri. awalnya aku sempat heran  mengapa abang yang bergaya nyentrik dan gaul itu mau membacakan ayat suci AlQur-an. Aneh juga sih…biasanya kan banyak anak muda sekarang apalagi yang metal-metal itu enggan membaca AlQur-an. Benar kata orang, don’t judge book by its cover! 

Kemudian ketua BEM, menyampaikan sepatah dua patah katanya. Setelah itu, barulah kata sambutan dari dekan III, Pak Muhammad Hatta. Kata beliau, kegiatan ini sama sekali tanpa ada unsur paksaan dan kekerasan. Beliau juga mengatakan, jika ada diantara kami yang jadwal kegiatan ASAP bersamaan dengan jadwal kuliah, lebih baik kami segera kuliah. Tapi dalam hatiku berkata lain, “ini bukan seperti yang bapak pikirkan!”.

Rabu, 03 Oktober 2012

Penggugah Hati Untuk Para Perantau




Orang berilmu dan beradap tidak akan diam di kampung halaman
tinggalkan negerimu & merantaulah ke negeri orang
merantaulah,kau akn dapatkan pengganti dari kerabat & kawan
berlelah-lelahlah,manis hidup terasa setelah lelah berjuang..
Aku melihat air menjadi rusak karena diam tertahan
jika mengalir menjadi jernih,jika tidak,kan keruh menggenang..
Singa jika tidak tinggalkan sarang tak akn mendapat mangsa
anak panah jika tidak tinggalkn busur tak akan kena sasaran.
Jika matahari di orbitnya tidak bgerak & terus diam
tentu manusia bosan padanya & enggan mamandang
bijih emas bagaikan tanah biasa sebelum digali dari tambang
kayu gaharu tak ubahnya seperti kayu biasa
jika didalam hutan.. 



Imam Syafii,
(refensi dari novel 'Negeri 5 Menara')

Sindiran Heboh: Yang Gaji Kamu Siapa?

Sejak video seorang Menteri Kominfo Rudiantara, beberapa waktu lalu beredar dan menghebohkan sejagat dunia maya dan dunia nyata, saya pun t...