Jumat, 05 Oktober 2012

Inovasi Si Ulat Bulu


Saat aku bernostalgia lagi dengan catatan di facebook, terlihat lah salah satu postingan terpanjang saat masih kuliah semester pertama. hehe
Ini kisah saat aku mengikuti ospek di Indra Puri, Aceh Besar. Setiap pengalaman yang aku dapat adalah hal yang tak akan terlupa. Setiap moment, setiap detik. Karena itulah aku repost di blog. Siapa tau bisa jadi hiburan dan tambahan pengalaman untuk orang lain ^_^


Judulnya mungkin terlihat aneh dan lucu, tapi sebenarnya judul catatan ini tidak asal-asalan. Banyak kenangan pahit dan manis terjadi sehingga timbul judul ‘inovasi si ulat bulu’. Jika tidak segera dirangkai dengan kata-kata, pengalaman yang sangat menarik ini rasanya akan terlupakan dan sia-sia. Oleh karena itu, saya minta maaf pada pihak tertentu, terutama untuk para senior di fakultas pertanian yang mungkin tidak sengaja membaca catatan saya ini.

Ini adalah kisah masa-masa pertama saya saat saya resmi menjadi mahasiswi fakultas pertanian. Kisah kedua yang tak akan terlupakan setelah kisah saya berkompetisi di Jakarta mewakili Aceh beberapa tahun lalu. Mungkin kata ‘ospek’ adalah kata yang sangat menakutkan di perguruan tinggi. Tapi inilah adanya… meski kata ‘ospek’ sudah diganti dengan kata-kata yang lebih halus, tapi bagi saya, ‘ospek’ tetaplah ‘ospek’ yang sudah menjadi tradisi untuk meresmikan mahasiswa baru.

Dimulai dengan si Ulat Bulu

Ulat Bulu yang siap metamorfosis

Awalnya aku diharuskan untuk mengikuti kegiatan ASAP (Ajang Silahturahmi Awak Pertanian). 
Aku sih enjoy-enjoy aja…toh pertama aku berpikir ini adalah kegiatan yang juga mendatangkan manfaat. Kami, mahasiswa baru di anjurkan untuk ikut berpartisipasi. Selain untuk lebih mengenal mahasiswa-mahasiswa lain diseluruh jurusan se-fakultas pertanian dan bertemu dengan para senior, tapi juga untuk kegiatan baksos (Bakti Sosial).

Sehari sebelum kegiatan dimulai, kami diharuskan membawa karton warna hijau, tali raffia, kacang hijau, bawang putih 8 siung, alat tulis, berpakaian putih hitam dan membawa sebotol air mineral merek ‘rencong’. Aku sibuk mencari semua bahan pada malam sebelum kegiatan. Sangat susah mencarinya!! Aku sempat putus asa dan dilema untuk ikut ASAP atau tidak. Padahal jadwal kuliah umum besok harus aku ikuti. Hari itu bersamaan dengan hari dimulainya ASAP. Disamping itu, kios-kios kecil untuk membeli segala perlengkapan untuk ASAP juga sangat jauh dari kos baruku. Aku bahkan sempat menangis putus asa. Akhirnya dengan segenap kemantapan hati dan ikhlas menjalaninya, aku pun siap mengikuti ASAP. Pada pukul 7.30 WIB, sambil membawa sebatang tumbuhan ( bunga rosella yang gak jelas didapatkan darimana..hehe ;D), aku pergi melangkahkan kaki menuju gedung fakultas pertanian.

Teman-temanku yang mengendarai sepeda motor ke kampus, tiba-tiba dicegat oleh abang-abang panitia ber-badge name. mereka dipaksa untuk berjalan kaki ke kampus tanpa ada kendaraan. Kendaraan mereka disita(Huuft, untung saja aku jalan kaki, jadi kan gak terlalu ribet!hohoo…)sesampai disana, aku mulai merasakan aura buruk di kegiatan ASAP itu. Ada salah seorang panitia (sampai sekarang aku tidak tahu namanya-_-) memukul salah seorang temanku. Pasalnya, kami semua harus memakai kaos oblong putih. Nah, temanku itu tidak melepaskan jaket yang dia pakai. padahal mungkin dia masih kedinginan karena harus datang pagi-pagi sekali. kasihan..

Setelah berapa lama menunggu, akhirnya dibuka juga kegiatan ASAP. Acara dimulai dengan pembacaan ayat suci AlQur-an yang dibacakan salah seorang panitia ASAP sendiri. awalnya aku sempat heran  mengapa abang yang bergaya nyentrik dan gaul itu mau membacakan ayat suci AlQur-an. Aneh juga sih…biasanya kan banyak anak muda sekarang apalagi yang metal-metal itu enggan membaca AlQur-an. Benar kata orang, don’t judge book by its cover! 

Kemudian ketua BEM, menyampaikan sepatah dua patah katanya. Setelah itu, barulah kata sambutan dari dekan III, Pak Muhammad Hatta. Kata beliau, kegiatan ini sama sekali tanpa ada unsur paksaan dan kekerasan. Beliau juga mengatakan, jika ada diantara kami yang jadwal kegiatan ASAP bersamaan dengan jadwal kuliah, lebih baik kami segera kuliah. Tapi dalam hatiku berkata lain, “ini bukan seperti yang bapak pikirkan!”.

Hal pertama yang sangat berkesan bagiku adalah saat aku dan semua teman-temanku yang ikut ASAP harus mengucapkan salam sekeras-kerasnya di depan tulisan ‘FAKULTAS PERTANIAN’. Dengan semangat membara (mungkin karena didukung matahari yang panas membara..hehe) sambil menenteng pohon yang akan ditanam, kami serentak mengucapkan salam. “Assalamua`alikum fakultas pertanian!!!!”….. “Assalamu`alaikum fakultas pertanian!!”. Tidak hanya sampai disitu, sebelum masuk ke gedung fakultas pertanian lama, kami diwajibkan mencium salah satu tembok gerbang masuk. Semuanya! Kami semua mencium satu persatu tembok tersebut. (huuft..ntah apa artinya itu..yang jelas rasanya laiinnn!!)

Kami berjalan kearah gedung fakultas pertanian lama. Kami memasuki area sangat kotor, berdebu, jorok (hehe..sama aja ya?), gelap…pokoknya sangat sumpek!!ampun deeehhh..entah apa maksud kami dibawa ketempat itu. Ternyata dan ternyata, kami semua mulai dimarah-marahi (bagiku mungkin lebih cocok dengan kata ‘dibodoh-bodohi’). Apa boleh buat…kami semua hanya bisa tertunduk, takut membantah walupun hanya satu kata. Kami kerjakan semua apa yang diperintahkan senior.

Nama cantik pun mulai dibuat para senior untuk kami semua. Aku diberi nama “Ulat Bulu” (huuuhuu..nama cantik??nama jelek kaleeeee…..)yaaahh..begitulah…si Ulat Bulu. Lumayan lah..daripada “Kotoran Sapi”, atau “Keong Racun” , seperti nama cantik teman-temanku. Tapi berkat nama panggilan “Ulat Bulu”, aku jadi terkenal dimana-mana(haaahh?maksudnya?)….orang-orang jadi tertawa kalau menyebut nama cantikku.ya sudahlah…bermanfaat juga udah buat orang tertawa. Hhmmmm..tapi memang sama sekali gak lucu kok.

Saat makan siang pun tiba, kami di haruskan menghabiskan nasi bungkus yang dimasak sendiri oleh panitia. Entah mengapa aku sangat kelaparan! Jadi, otomatis nasi yang dibagikan perorang terasa tidak cukup untukku..hehee..(malah nambah punya orang). Ternyata benar, teman-teman yang belum habis memakan nasi, diharuskan memakan nasi teman yang lain. Masalahnya bukan apa-apa, yang apa-apa, rasanya sudah tidak karuan lagi!! Sudah bercampur-baur rasanya dengan tangan yang sama sekali tidak kami cuci…hueeek! makan. Makan. Akhirnya tetap dimakan. eewww..

Kami diajarkan lagu hyme pertanian, mars pertanian, mars Darussalam, dan peuturi kampus…lagunya enak didengar. Hanya agak sulit untuk dihafal..hehe…selain itu juga ada salam senior, salam pertanian dan salam wereng…
lucu..wereng..wereng..wereng..hihii..
Akhirnya hari pertama selesai. Kami semua pulang saat azan maghrib berkumandang. Aku terpaksa pulang dengan jalan cepat agar cepat pula sampai di kos. Setelah aku pikir-pikir, aku tidak mau ikut ASAP untuk hari kedua dan ketiga lagi. Jera!! Badanku semuanya capek, letih, lelah, lesu, lunglai, lemah, lemas…(apa lagii?)…sampai di kos, gak ada air untuk mandi! Benar-benar memicu amarah..aku kesal…kesal entah kenapa…yang jelas CAPEK!!

 Inovasi, First Day of Asam Manis

Ternyata belum habis perjuanganku agar sah menjadi mahasiswi pertanian. Bagiku belum terasa sah menjadi mahasiswa baru pertanian, apalagi Agribisnis jika belum mengikuti ASAMANIS (Ajang Silahturahmi Mahasiswa Agribisnis Syiah Kuala 2010). Nah, kalau yang ini memang mengatasnamakan ‘baksos’. Dilaksanakan tepat seminggu setelah kegiatan ASAP. Banyak diantara teman-temanku yang mendaftar untuk ikut berpartisipasi. Kami di bagi atas 8 kelompok yang dipimpin oleh dua orang LO (senior dari leting 2009). Aku terpilih di kelompok dua. LO kelompok kami adalah Kak Nabila aprilia Ramadhani dan Bang M. Hidayat Tanjung. Beberapa hari sebelum asamanis dimulai, kami diharuskan membawa perlengkapan yang lengkap karena asamanis dilakukan di Indrapuri, Aceh Besar selama tiga hari.

Barang-barang yang harus kami bawa adalah:
# kacang hijau 2,010 ons (karena kami adalah leting 2010, wuuiihh!dahsyat…cckk..ckk)
# bawang putih 8 siung (karena kelompok ada 8)
# piring+gelas plastik warna hijau
# jaket hijau (so pasti pertanian)
# jilbab, sepatu, celana training & kaos kaki warna hitam (alasannya agar tidak cepat kotor)
# perlengapan shalat
# T-Shirt putih
# sarung
# perlengakapan mandi
# kosmetik (alaaahhaaiiii…)
# autan
# fanta orange (alasan karena orange adalah warna lambang SEP)
# obat pribadi (bisa bahaya kalau gak bawa obat sendiri)
# tikar
# senter
# susu putih 1 kaleng
# teh sari murni 1 bungkus
# mie sedap 2 bungkus rasa apa aja
# sandal jepit
# sarden besar
# tali plastic hijau
# gula, dan
# dana tak terduga
Lengkapkan?(hehe..macam mau piknik kita…)

Malam sebelum berangkat, aku siap untuk packing. Tapi sayang, entah mengapa, badanku jadi meriang, lemas dan mulai diare. Malam itu aku sangat tidak puas tidur karena sering ke kamar mandi untuk buang air besar. Aku pun mulai ragu untuk ikut kegiatan Asamanis.
Keesokan harinya, pagi-pagi sekali aku sms kak Nabila untuk memberitahukan bahwa aku mungkin tidak dapat pergi. Aku bisa ikut jika ada obat. Ternyata kak Nabila bersedia membantuku. Dengan segenap kemantapan hati untuk mengikuti kegiatan asamanis, aku berdoa dalam hati semoga kegiatan ini banyak memberikan manfaat untukku. Aku sama sekali tidak bisa menyerah setengah jalan menjalani sesuatu. Lain dengan teman-temanku yang lain. Mereka sudah banyak yang mengundurkan diri sebelum berangkat ke Indra Puri. Alasan mereka karena mereka tidak diizinkan oleh orang tua. Jangan pikir aku nekat pergi tanpa restu orangtua! So pasti aku ada minta izin pada ayah dan ibu. Mereka dengan leluasa memberikan izin padaku. Hatiku pun tenang tanpa beban. Hanya perutku yang sedikit mules! Tapi tak apa….ya sudahlah…

Setelah beberapa jam menunggu jemputan, akhirnya mobil jemputan datang juga. Yah, aku pikir sesuai seperti yang dikatakan LO. Kami akan pergi dengan BUS!!haha…yang benar saja! Faktanya, kami semua pergi dengan sebuah truk dan sebuah mobil pengangkut sampah!! Bagian putri semua ada di dalam truk, sedangkan putra ada di mobil pengangkut sampah. Hahha…dari sini aku sudah mencium aroma aneh dan seru….apalagi masing-masing HP kami disita oleh LO (alasan sih,agar tidak tercecer aja!huuh, tapi aku udah tau kok apa maksudnya!) kelompok kami hanya terdiri dari tiga orang saja. Aku, Hafid, Safrijal dan Arjuna. Aku kecewa dengan teman-teman yang lain.bagaimana tidak?? Aku adalah anggota putri satu-satunya di  kelompok dua. Ingin nangis, gak jadi….harus semangat! Bukan KEUMALA FADHIELA kalau cepat putus asa…yooooo!!!(lagak thatttt…^^)

Entah berapa jam kami dalam perjalanan (yang jelas terasa sangat lama..)…kami semua merasa mual, pusing dan kepanasan di dalam truk tertutup itu. Jalan menuju Indra Puri sangat parah, berliku-liku dan penuh bebatuan. Kemungkinan besar kami kearah gunung atau hutan yang kelihatannya sangat mengerikan (jarang terlihat rumah penduduk). Tapi tetap saja, aku ikhlas menjalani ini semua. Tapi ditengah perjalan, kami semua berhenti. Entah mengapa..yang jelas saat itu perutku sangat mulas! Diareku kambuh..mukaku agak pucat (menurut pengakuan teman-teman), dan terpaksa turun dari truk mencari WC. Akhirnya aku di tuntun oleh salah seorang LO kelompok lain. Setelah beberapa menit, fuuuuhhht..lega, pembuangan selesai juga…hehhe…heran, padahal sudah dua kali minum obat dari Kak Nabila. Tapi tetap saja mulas.
Perjalanan pun dilanjutkan…

Akhirnya kami semua tiba. Bagiku pemandangannya indah, banyak pepohonan, dan semak belukar. Tapi justru aku sudah membayangkan hal yang tidak-tidak. Bagaimana kalau aku dibangunkan tengah malam di daerah seperti ini..hiiiiii!!!!takyuuutt

sesampai disana, kami semua kehausan, kepanasan. Begitu juga para LO kami. Tempatnya cukup sunyi..tak ada seorang pun kecuali rombongan kami. Panas yang sangat membara membuat  kami mulai berhalusinasi tentang kipas angin, jus dingin…pokoknya yang dingin-dingiiiinn…hhee;D..semua barang-barang untuk kelompok yang berupa makanan dikumpulkan pada LO untuk dijadikan menu makan selama disana.

Setelah sekian menit kami istirahat, kami disuruh kumpul oleh kormen (Koordinator Mentor) ditengah teriknya matahari. Kami disuruh menghitung untuk mengetahui berapa orang yang ikut asamanis. Ternyata ada 60 orang. Sangat sedikit jika dibandingkan dengan jumlah anggota tahun lalu yang sampai 100 orang lebih. Tiba-tiba kormen menyuruh semua mentor untuk keluar dari tenda. Heran, darimana mereka? Padahal, saat pertama kali datang satu pun tak terlihat batang hidungnya (sembunyi di hutan kali, nunggu mangsa)..

Wwuuuuiiiihhh!! Kami seakan diserbu serdadu perang yang ganas dan mengerikan! Kami semua diancam untuk mengeluarkan semua isi tas. Dengan berat hati dan hati kecut serba ketakutan, akhirnya kami harus rela isi tas diobrak-abrik oleh para senior. Hati terasa kesal dan marah! Tapi apa daya..kami hanya junior..junior  yang lemah…aku ingin nangis, tapi gak mau nangis! Aahh, lemah kalau nangis secepat ini..belum apa-apa kok malah KO? Sebagian barang-barangku disita mentor. Seperti peralatan mandi, kosmetik, roti, tempat air minum….haaaaaa!!!! aku gak relaaa!! Barang mahal semua soalnyaa..hehehhee…bukan gitu, udah capek-capek beli kok ternyata disita..tau gini aku sama sekali gak mau bawa apa-apa….huh!>_

Waktu makan siang tiba, jangan harap makanannya akan enak seperti kita makan dirumah! Karena makan siang kali ini sangat express dan instant..hanya dengan mie sedap yang kami beli! Mienya terlalu kembang…sudah terasa tidak enak sekali. Tapi apa boleh buat…tetap harus dimakan. Kalau tidak, kami akan kelaparan dan kehausan ditengah hari yang terik. Hal yang paling menjijikan pun tiba. Kami harus makan sepiring berdua juga segelas air putih. Aku tahu tidak cukup untuk porsiku. Tapi apa boleh buat…kebersamaan..kebersamaan..sama-sama menderita. Yang penting, makan..makan apa adanya..meski tanpa cuci tangan sebelum makan…(huuueekkk!!)

Setelah makan dan makan siang, inilah saatnya kami semua digenjet dan plonco.  Kami mulai dimarah-marahi dan dimaki-maki oleh para mentor. Kormen segera membagi kami perkelompok. Akhirnya kami mendapat tiga orang mentor, yaitu Kak Lisa Amalia Putri dari leting 07, Bang Faisal dari leting 06 dan Bang Rafi dari leting 07. Mungkin merekalah mentor yang paling enak(?). Mereka tidak terlalu keras seperti mentor-mentor lain yang suka marah-marah. Kami diajak untuk menerima materi di tepi sungai. Hhuuuft..untunglah bukan di tengah terik matahari seperti kelompok-kelompok yang lain.

Bisa dibilang kelompok dua adalah kelompok yang paling beruntung. mentor kami juga manis dan gantenng-ganteng (hehe..tapi ini fakta!) Kak Lisa, walaupun cerewet, tapi aku yakin dia sangat baik. Bang Rafi, bertubuh tinggi dan Bang Faisal yang sampai kapan pun akan jadi mentor favoritku! (hahaha….jangan tanya kenapa. But, I`ll become his admirer!). kami diajari banyak tentang UNSYIAH. Mulai dari apa makna lambang Unsyiah, nama rektor, dekan, tanggal terbentuk SEP, tanggal didirikan Unsyiah, tanggal didirikan Fakultas Pertanian secara resmi, organisasi di unsyiah, sistem sks dan kbk, nama kepala jurusan, arti almamater Unsyiah yang berwarna hijau, bahkan apa arti nama cantikku, “INOVASI”. Saat ditanya oleh kormen dua, Bang Riski Aulia, aku dapat menjawab dengan baik secara spontan dan itu aku anggap adalah hal pertama yang membanggakan di asamanis (congratulation del!!!^^)

Maghrib pun tiba, kami tidak diperbolehkan mandi ataupun segala jenis “membersihkan diri” kecuali wudhu. Kami dituntut seperti seorang militer yang sedikit-sedikit harus cepat (jalan pun harus cepat?) dan tidak boleh salah. Kami hanya diperbolehkan untuk mengganti baju yang sudah kotor dan bau keringat. Disaat itulah mulai lemah dan cengeng. Aku teringat dengan barang-barang  yang disita. Aku kehausan dan seluruh badan kotor. Ingin rasanya segera mandi dan tiduuuurrrr

aku juga teringat betapa kesepiannya aku di kelompok. Aku satu-satunya putri, ditambah lagi jumlah anggota kelompok kami yang sangat sedikit dibandingkan dengan kelompok lain. Sedih rasanya…dalam hati aku berkata dan mengeluh “kok aku bisa sampai disini ya?kenapa aku bisa taha sampai disini?kenapa aku gak ikut aja?kenapa aku sendiri yang cewek?kawan-kawan yang lain pasti enak di rumahnya…kenapa aku bodoh sampai gak bisa nyelipin barang di tas walupun hanya sekedar sikat gigi??bodoh..bodoh..bodoh!!!” aku menangis pertama kalinya dan ternyata LO dan teman-teman sekelompok tahu aku menangis. Sekilas aku berpikir dan berkata dalam hati ‘aku menyesal ikut kegiatan ini!!’ ( tapi mereka memberikanku semangat..Hafid, kak Nabila, bang Dayat percaya aku adalah peserta yang kuat dan tahan selama tiga hari.

Setelah shalat maghrib di tempat yang sangat darurat(di tengah lapangan yang banyak semaknya), kami bersiap untuk makan malam. Malam itu aku hanpir lupa apa makannnya, tapi yang jelas ikan asin menemani (saking asinnya makanya teringat..hehe). setelah makan malam, kami shalat isya. Untung sungai tidak jauh dari tenda. Sehingga kami mudah untuk mengambil wudhu ataupun sekedar buang air kecil. Menuju sungai harus melewati jalan yang terjal dan licin. Untuk mengantisipasi hal yang berbahaya, kami selalu ada guard yang menjaga, yaitu LO (makasih kak! We thanks to you all!)

Setelah shalat isya, kami mengadakan pensi (Pentas Seni). Parahnya, kelompokku sama sekali tidak ada planning apa-apa. Hanya yel-yel yang terlihat mantap. Akhirnya malam itu juga pensi tetap dilaksanakan. Jantungku berdegup kencang bak suara drumband..hehhe (maklumlah, aku tidak pernah tampil ditempat yang dikelilingi para alumni, dan senior SEP) dan Alhamdulillah, dengan ide cemerlang Hafid, kami tertolong. Kami membawakan drama yang bertemakan “Lindungi Hutan Kita, Cegah illegal logging dan Dukung Petani kita” (yes, keren kan? makasih fid! Atas idenya^^). Pensi selesai, tapi banyak hal lucu yang aku lihat. Ada salah satu kelompok membawakan drama Cinderella. Yang memerankan tokoh Cinderella adalah seorang laki-laki..hehhe lucu!! Kelihatan centil. Peri birunya juga lucu…laki-laki juga yang memerankan..yang jelas, malam pertama di tengah hutan, lumayan asyik meski capek seluruh badan.

Setelah acara pensi, kami ada acara curahat-curhatan sesama mentor. Aku, Hafid, Safrijal, Arjuna, kak Lisa, bang Rafi dan bang Faisal berkumpul pada suatu tempat. Dengan suasana malam yang dingin, kami saling berbagi cerita. Aku bertanya dengan para mentor, bagaimana caranya agar menumbuhkan rasa cinta kita pada pertanian. Inti yang aku dapatkan adalah rasa cinta itu akan timbul  dengan sendirinya. Segala sesuatu itu butuh proses.

Malam juga aku merasa semakin dekat dengan senior. Mereka ternyata baik. Tidak seperti dipagi hari. Wajah mereka berubah menjadi garang, cerewet dan sangat mengerikan! (apalagi kak Lisa..hehhe..maaf kak!) kalau kak lisa lagi marah, apalagi kalau sempat namanya lupa atau lupa menyebutkan nama ‘senior’, hhuuft jangan tanya, aku jadi benar-benar takut!(peace sist!^^)..beda dengan bang Faisal yang dari wajahnya sudah terlihat religious dan halus (dduuuhh.. I`m melting when saw his smile! hhiihi) Jadi kalau marah, malah jadi aneh…bang Rafi senyam-senyum aja..aku juga jadi ingin senyum. Tapi gak bisa!dilarang keras tersenyum! Apalagi tertawa…(huh..tersiska batin ini..)

Ternyata dan ternyata, bang Faisal lagi dalam masa menyusun skripsi. kak Lisa dan bang Rafi masih ada satu tahun lagi karena leting 06. Kalau mereka berdua ada di kampus, aku bisa sharing pengalaman. Pukul 23.30 menunjukkan waktu untuk istirahat. Kami semua terlelap dalam kegelapan malam Indra Puri sambil kedinginan..brrr…..

Inovasi, Second Days Of Asamanis

Nuansa pagi aku lewati dengan perasaan tidak enak. Pertama, kami harus berkumur-kumur dengan satu gayung saja! Dan itu harus bergilir oleh semua peserta asamanis! Setelah itu harus dimuntahkan lagi. Huueekk..aku benar-benar mual! Bagaimana tidak! Udah seharian kami tidak mandi, apalagi harus membersihkan mulut dan gigi! Dengan segala sisa-sisa kotoran di sela-sela gigi, kami terpaksa dengan hati yang berat..berat…berat..dan berat sekali, harus berkumur-kumur bersama dalam satu gayung! Tapi aku sama sekali tidak ingin memperlihatkan wajah lemah dan jijikku. Aku mencoba untuk tetap tegar dan semangat! Dan yakin, bahwa ini hanya tantangna kecil menuju kesuksesan! T

api terjadi sedikit insiden saat kami dalam proses kumur-kumur bersama. Nia (nama cantiknya ‘manufakture') enggan dan merasa jijik dengan apa yang kami lakukan. Yah, otomatis dia jadi incaran para senior untuk semakin diolok-olok dan dikerjai. Ia menangis!!! (Duuuuhh, bisa brabe nih! Ini bisa jadi pancingan besar untuk para senior!) Disaat itu lah aku menangis untuk kedua kalinya….baru pertama kalinya aku harus berkumur-kumur bersama dengan teman-teman yang lain merasakan jijik bersama, menderita bersama…tapi aku tahu sapa maksud dari proses berkumur-kumur bersama itu, dengan pernah kita kumur-kumur dari sisa teman yang lain, itu berarti kita adalah bagian dari hidupnya. Contohnya, jika salah satu teman kami yang sukses dimasa depan, kita tidak perlu malu dan dia tidak perlu sombong. Karena masing-masing dari kami pernah merasakan air ludahnya sendiri. antara aku dan teman lainnya pernah merasakan penderitaan (implisit juga ya maknanya??cckkk…ckkk….ckk)

Kemudian dilanjutkan dengan senam wajah. Dipimpin oleh kormen dua, bang Riski Aulia. Moment inilah yang membuatku sampai tidak bisa menahan ketawa. Kami harus memperagakan wajah kami yang jelek! Karena saking jeleknya, ak tertawa cekikikan..eeehh, ternyata ada senior yang melihatku tertawa. Yaah, aku terpaksa harus menunduk dan diam..diam..diam lagi…

Menu sarapan paginya adalah bubur dan susu. Dibawah terik matahari sambil makan bubur yang panas dan gak terlalu manis!(hhhuuuuuuuaaaahhhh!!!!)

Hari kedua adalah hari saat kami benar-benar di-press. Apalagi aku.. aku si ‘inovasi’ selalu saja yang menjadi sasaran. Entah mengapa, yang jelas semua senior pasti ingat dan kenal dengan nama cantikku. Karena sering diingat, aku juga sering dikerjai oleh para senior. Entah karena aku selalu aktif dalam bertanya, entah karena aku yang terlalu berani, entah karena aku yang terlalu manis!!!(hahhaaaa…..yang benar aja! Jadi geer!haha;D) aku juga sering diinterogasi oleh para senior yang ternyata satu kampung denganku, Meulaboh. Pengalaman berkesan juga terjadi aku, teman-teman dan LO kami sedang berkumpul disuatu tempat untuk belajar lagu mars pertanian, hymne pertanian dll.

Tiba-tiba baru beberapa detik aku duduk dan istirahat. Aku dipanggil beruntun oleh senior. “inovasiiiiii??!!” teriak senior di sebelah kanan, “inovaaaasiiiii!!?” senior yang disebelah kiri juga memanggilku. Aku benar-benar bingung!! Aku harus kearah mana??? Banyak sekali yang memangggil namaku. Akhirnya aku putuskan untuk pergi ke kelompok para senior yang ada di sebelah kanan. Disaat itu lah aku mulai dikerjai dan diplonco. Aku disuruh untuk menyebutkan nama kormen tiga. Sedangkan aku saat itu benar-benar blank!! Jadi aku lupa siapa namanya! Dengan wajah berang, kormen tiga menyuruh aku memanggil LO, Kak Nabila. Aku harus bertanya pada LO siapa nama panjang kormen tiga. Eeehhh, aku malah menyuruh kak Nabila menghadap kormen tiga! Saat menemui kak nabila aku harus mencium bendera himpunan yang berwarna orange. Dengan mengucapkan bismillahiraahmanirrahim, aku mencium bendera himpunan. Semoga apa yang aku lakukan itu bermakna dan mempunyai berkah. Jadi gak asal cium bendera aja! Benar?

Ternyata tidak sampai disitu, aku dipanggil lagi oleh sekelompok senior berwajah mengerikan (waaahhhhh!!) aku harus berlari ditengah lapangan dan sambil mengatakan ‘aku bodoh…aku bodoh’. Ya Allah, dosa apa yang hamba perbuat sampai hamba jadi tersiksa begini ya? kau bicara dalam hati. Aku berlari ketengah lapangan dan saat itulah aku tidak sanggup menahan airmata yang jatuh. Aku sedih…kenapa harus aku yang paling sering dikerjai? kenapa harus berlari ketengah lapangan dan berteriak dengan kata ‘aku bodoh-aku bodoh’ ?kenapa aku harus jadi tontonan dan tertawaan orang-orang yang melihat?? aku sedih…..aku benar-benar malu…dan aku pun menangis untuk ketiga kalinya di asamanis T_T

waktu makan siang pun tiba, kami makan ikan sarden dengan banyak kuah ditambah dengan secangkir air putih. Lagi-lagi kami harus makan sepiring berdua. Aku sedikit mual. Meski lapar yang luar biasa, tapi jujur! Makanannya tidak enak! Terlalu banyak kuah! Aku jadi mual…tapi tetap saja..makan..makan teeeruuuuussss!!!!!
Setelah makan siang, kami mulai menerima materi lagi. Kami memperlancar lagu mars pertanian dll. Tapi karena Safrijal dan Arjuna yang agak susah menerima materi, aku dan Hafid juga ikut kena biasnya. Akhirnya kami pun menerima hukuman. Itu bukan hanya sekali!tapi berkali-kaliiiiiiiii…huuhh, aku sempat illfell.but, it`s ok lah^^

Malam minggu adalah yan paling indah. Meskipun aku benar-benar malu malam minggu itu. Ternyata setelah makan malam dengan menu telur dadar, dan tumis kangkung (hahaa,aku nambah!inilah menu yang paling enak!!), dan usai shalat isya, acara BURSA dimulai..acara ini adalah acara pelelangan orang, sama sekali bukan pelelangan benda mahal, tapi pelelangan orang-orang yang ‘bisaaaaaa laaaahhh’ dan dibutuhkan dimasa depan (hehhe, segitunya? lebaayy de). Banyak yang ikut menonton acara, baik senior yang masih kuliah, maupun senior yang sudah menjadi alumni dan bekerja. Aku salah seorang yang dilelang. Aku mulai takut….(duuh, ini acara apa sih?baru tau kalau ada pelelangan manusia!). dari peserta yang jadi objek lelang adalah aku dan Nia, si manufacture. Sedangkan yang lain adalah LO dari kelompok lain. Beberapa senio juga ada yang dilelang! Seru pokoknya…aturan mainnya, siapa saja boleh membeli yang dilelang. Dan orang yang telah membeli dengan harga tertinggi dapat memperintahkan apa saja pada objek yang dilelang. Dan yang dilelang harus bersedia melakukan apa saja yang disuruh oleh yang melelang (mengerikaaan…). Ada yang dibeli oleh pacarnya sendiri, ada yang membeli LO nya sendiri, dan aku untung saja dibeli oleh Hafid! Aku Cuma disuruh skotjam. Aahh, lumayanlah..daripada dibeli oleh para senior ataupun kelompok lain! Bisa macam-macam nanti disuruh! But, all of us were happy! Exciting night!!!!^^
Setelah bererapa jam acara berlangsung, saatnya kami istirahat..berharap malam itu adalah malam kami dapat tidur dengan pulas…..

Tapi, diluar dugaan….tengah malam aku dibangunkan oleh salah seorang senior. Ternyata Hafid dan beberapa teman yang lainnya juga dibangunkan! Mulai muncul perasaan takut dibenakku. Jangan-jangan kami disuruh macam-macam! Ya Allah! Jangan sampai terjadi apa-apa…suasana memang sangat gelap gulita…aku takut..hanya ada cahaya lampu…gelap….guliitaaa..hiiiiiiii!!! tapi untunglah ada Hafid (entahlah, aku merasa terlindungi kalau ada dia! Makasih pid!^^peace!kok kita bisa jadi sekelompok lagi ya?haha)

Dengan modal tali dan sebatang lilin, kami berjalan kearah hutan. Jalannya licin dan becek (gak ada ojek apa??hehhe)….kami harus melewati 4 pos. yaitu pos Sosial, pos Ekonomi, pos Pertanian dan pos Religi. Ditengah perjalanan kami harus memakai masker lumpur, dan siap untuk dimarah-marahi (mungkin paling cocok dengan kata ‘dimaki-maki’). Saat kami melalui beberapa pos, kami harus mengatakan password pada pos sebelumnya. Kami juga harus mengetahui artinya. Saat pos pertama, aku mendapat password otoriter, pos kedua aku mendapat password distribusi, pos ketiga aku mendapat password organik dan di pos terakhir aku mendapat password takwa. Banyak rintangan saat kami melalui tiap pos. aku masih merasa mengantuk. Tapi meskipun begitu, aku masih bisa connectdengan apa yang dibilang. Tapi semua pertanyaan aku jawab spontan! (aahh, maklumlah…masih pening…dibangunkan tiba-tiba sih!)…saat di pos religi, aku bertemu lagi dengan bang Faisal…duuh, ternyata dia memang religious!hhehe…aku semakin kagum..cara bicaranya beda dengan senior lain..halus dan gak terlalu mengerikan!(heheee…)

Setelah melewati pos terakhir, aku melihat seluruh teman-teman dikumpulkan. Saat itulah aku sadar.  Ternyata bukan hanya aku yang dibangunkan dan dikerjai!  Teman-teman juga…..senasib sepenanggunganlah kita sob!!. Setelah acara selesai, kami dituntun untuk kembali ke tempat semula. Karena waktu subuh, kami tidak diperbolehkan untuk tidur lagi..tapi langsung shalat…LO pun menuntun kami untuk mengambil wudhu di sungai..aku masih saja mengantuk…..huhuu…tidurku tidak puaassss!!

  Final Day Of Asamanis 

Matahari menampakkan wajahnya, mulai menyinari kami yang sangat letih. Setelah makan pagi dengan menu bubur, kami makan seadanya..asal ada makanan yang masuk kedalam perut, bisalah ituuu… beda seperti biasanya, hari semua mentor, alumni dan senior lain, baik pada kami. Salam pertanian dan mars pertanian yang dulu di anggap jelek dan kurang kompak baik gerakan dan suara, sekarang mereka sudah memberikan pujian pada kami. Tapi ada sedikit sandiwara sebelum itu, dan aku bisa mengerti dan hanya bisa tertawa dalam hari. Bang Dedek Setiakanda sebagai kormen satu, marah pada mentor karena dianggap tidak becus mengajari kami. Bang Dedek mengusir para mentor. Kami tidak mungkin diam saja, karena kalau diam saja, kami dianggap tidak kompak dan egois. Akhirnya kami menjemput para mentor dan terjadilah sedikit cekcok (dorong-mendorong, bahkan ada senior yang sampai tercampak jatuuhh!waduuuuhh, tapi acting mereka bagus juga..hheehee). aku sih biasa aja, tapi ada juga salah seorang temanku yang lemah! hanya karena sedikit cek-cek yang sudah direncanakan itu, dia menangis!!takut katanya….(alahaaaiii…Cuma sandiwara doing kok! Santai aja…tapi tetap focus)…..akhirnya dengan kekompakan kami, kami diberikan appalause oleh semua para senior….huuft, lega juga, masa-masa sulit sudah terlewati, dan aku bisa tenang!yuuhuuuiii…

Untuk merayakan ini semua, diadakan acara ‘peusijuk’. Mungkin maksudnya untuk meresmikan bahwa kami telah sah menjadi mahasiswa pertanian, terutama SEP. ada empat orang dari kami yang mewakili peusijuk. Aku salah satunya, Nia, Fuad dan Sayed. Aku bernama cantik INOVASI, Nia bernama cantik MANUFAKTUR, Fuad bernama cantik ORIZA SATIVA dan Sayed bernama cantik PERTANIAN. Waaahh, sangat berkesan, saat aku dan tiga orang lainnya disirami air peusijuk dan memakan puelot (wah, puelotnya kebanyakan! Aku jadi susah makan!hheehhe….)tapi aku sangat terharu. Mudah-mudahan aku diberkahi di jurusan Sosial Ekonomi  Pertanian (Agribisnis) ini..amin….semoga aku, Nia, Fuad dan Sayed benar-benar akan memberikan inovasi baru dengan menghasilkan manufaktur yang sukses dan membuat oriza sativa (padi) yang unggul dan membangkitkan pertanian di Indonesia semakin Berjaya khususnya daerah Aceh!!!AMIEN

Setelah kami di peusijuk, kami semua pun saling berjabat tangan denga para senior..aku benar-benar sangat merindukan kak Lisa, bang Faisal dan bang Rafi (makasih bg..makasih kk! Udah kasih banyak pengalaman ma dela!never forget that moment deehh^^)

Dan acara paling menjijikkan adalah saat kami diperbolehkan mandi, tapi mandi dengan kotoran KERBAU!!!hueek! (aku pikir kami bakalan mandi dengan puas di sungai, udah 3 hari gak mandi!) pengen muntah aja waktu.. yeeeyy..jijik, dimandikan dengan kotoran kerbau yang hijau dan cair….sebelum dimandiknan, kami harus mencium bendera SEP (entah apa maksudnya..) yang jelas aku mengucapkan ‘bismillahirrahmanirrahim…’ setelah disiram, aku berlari kearah sungai…buru-buru membersihkan badan..baunya gak ilang!!!aaaaaaarrrghhh!!!! para senior malah ketawa…hiks…katanya kalau belum merasakan bagaimana bau nya kotoran kerbau, berarti belum sah menjadi anak pertanian.ah, sudahlah…aku enjoykok!^0^heheh

Setelah semuanya selesai disiram dengan kotoran kerbau, kami pun pulang…akhirnya..akhirnyaaaa…waktu yang dinanti-nanti pun tiba….pulang ke kos, makan yang banyak, mandi yang puas, cuci pakaian kotor, dan yang terakhir, lakukan perawatan wajah!!!(hiiiiihi..wajah udah itam kayak pake topeng!belang..belang…hiks;(

Daaahh..indra Puri…tiga hari penuh dengan pengalaman….
Benar-benar asamanis….^^
Terima kasih buat para LO yang udah membantu kami (terutama untuk kak Nabila dan bang Dayat!^trims ats motivasinya!)
Terima kasih untuk para alumni…juga para mentor

Demikian lah cerita yang mungkin agak sedikit lebay. Maklum lah. Saat tulisan ini ditulis, aku masih semester pertama. Jadi masih nyerecos gak jelas.. hehe
asamanis. I love that moment!





Tidak ada komentar:

Sindiran Heboh: Yang Gaji Kamu Siapa?

Sejak video seorang Menteri Kominfo Rudiantara, beberapa waktu lalu beredar dan menghebohkan sejagat dunia maya dan dunia nyata, saya pun t...