Kamis, 31 Agustus 2017

Makna Dibalik Ibadah di Padang Arafah


Bulan Dzulhijjah adalah bulan terakhir menurut kalender Hijriah. Bulan ini menjadi istimewa karena menjadi waktu umat muslim diseluruh dunia melaksanakan ibadah haji dan merayakan Hari Raya Idul Adha. Umat muslim diseluruh dunia berkumpul di Mekkah untuk melaksanakan serangkaian ibadah haji dengan mentaati segala aturan dan meninggalkan larangan selama beribadah.
Menjelang Hari Raya Idul Adha, umat muslim diseluruh dunia berbondong-bondong untuk memberikan yang terbaik. Pakaian terbaik, dekorasi rumah terindah, hingga menu makanan terlezat saat hari raya nanti. Namun dibalik euphoria itu, tak banyak yang diketahui oleh umat muslim bahwa 2 hari sebelum Hari Raya Idul Adha adalah hari yang begitu disarankan untuk berpuasa. Puasa tersebut yaitu Puasa Tarwiyah pada 8 Dzulhijjah dan Puasa Arafah pada 9 Dzulhijjah.
Puasa Arafah pada tahun ini jatuh pada Kamis, 31 Agustus 2017. Puasa ini sangat dianjurkan agar umat muslim diseluruh dunia yang tidak sedang berhaji ikut merasakan nikmatnya beribadah wukuf di padang Arafah. Meskipun demikian, puasa ini hukumnya sunnah. Jadi jika tidak dikerjakan, juga tidak berdosa. Namun karena banyaknya hadits yang menguatkan bahwa puasa Arafah ini shahih benar berpahala, lalu apa salahnya jika kita tidak ikut berpuasa sunnah ini? Sungguh, berpuasa itu banyak manfaatnya secara spiritual, kesehatan jasmani dan rohani.

Menurut hadits, keutamaan melaksanakan ibadah puasa Arafah bagi umat muslim yang sedang tidak melaksankaan ibadah haji adalah dihapuskan dosa selama dua tahun. Yaitu tahun lalu dan tahun yang akan datang. Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada hari ketika Allah SWT membebaskan hambanya dari api neraka dibandingkan hari lain kecuali pada hari Arafah.” (HR Muslim).

Mengapa Padang Arafah begitu Istimewa?
Ibadah yang dilakukan oleh Jemaah haji di Padang Padang Arafah yang berlokasi sejauh 25 km dari kota Mekkah yaitu Wukuf. Wukuf bermakna hibernasi. Yakni, proses mengistirahatkan diri untuk mengoptimalkan kembali fungsi rohani dan ragawi. Wukuf merupakan ibadah haji yang dilakukan dengan cara seperti berdiam diri, shalat berdoa dan berzikir.
Ibadah ini dilakukan di Padang Arafah sebagai “miniature” dari Padang Mahsyar” yaitu tempat seluruh manusia di bumi di hisap menurut amal ibadahnya. Keadaan lokasi padang pasir yang panas menyengat mengingatkan diri tiap Jemaah haji untuk suatu kebenaran ilahi dan semakin mendekatkan diri pada Allah SWT. Wukuf menjadi puncak pelaksanaan ibadah haji. Namun, ibadah haji tidak berakhir di Arafah ini.
Hal istimewa lainnya di Padang Arafah adalah terdapatnya sebuah Bukit Jabal Rahmah dimana bukit tersebut menjadi lokasi pertemuan yang sangat mengharukan Nabi Adam as dan istrinya Siti Hawa. Nabi Adam as dan Siti Hawa telah terpisah sekian lama (200 tahun) akibat melakukan dosa di Surga. Sejak saat itu momen bertemunya kedua nenek moyan manusia ini kemudian diabadikan oleh Nabi Adam as sendiri hingga diteruskan oleh keturunannya hingga sekarang. Padang Arafah juga menjadi tempat dimaan Allah SWT menurunkan wahyu Surat Al Maidah ayat 3, yaitu Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu’.
Hari Arafah juga diartikan sebagai hari disaat Nabi Ibrahim as telah paham kebenaran dan tujuan dari mimpinya untuk menyembelih anak yang telah ia dambakan. Ketiga moment tersebut menyiratkan bahwa Padang Arafah adalah tempat untuk mendekatkan diri pada Allah SWT dan memohon ampun atas dosa-dosa yang telah diperbuat. Ibadah haji di Padang Arafah menjadi tempat untuk mengingat adanya hari hisab dan meyakini bahwa Islam adalah agama yang terbaik.

Hikmah Berpuasa Arafah
            Saking bermaknanya ibadah di Padang Arafah menjadikan puasa Arafah sangat dianjurkan bagi yang sedang tidak melaksanakan ibadah haji. Pada saat berpuasa, dianjurkan untuk memperbanyak doa untuk diri sendiri, orang tua, istri atau suami, anak-anak dan kerabat. Selain itu juga sangat baik jika memperbanyak doa untuk saudara-saudara yang sedang berjihad untuk mendapatkan hak nya di Palestian, Syuria dan belahan bumi lainnya.
            Siapa tahu, doa yang kita panjatkan adalah doa yang akan mengubah sejarah umat Islam dengan kemenangan, kegembiraan dan rasa aman dengan ijin Allah SWT. Oleh karena itu sangat baik jika puasa Arafah ini dilakukan. Bagi yang sedang menjalankan ibadah Puasa Arafah, semoga dilancarkan dan diberi pahala yang banyak oleh Allah SWT. Jangan lupa juga menahan diri dari segala yang membatalkan puasa. Selamat Hari Raya Idul Adha 1437 H!

                

Senin, 28 Agustus 2017

Fun, Faith, Fight Thesis!


Kewajban saya untuk melakukan sebuah riset demi mendapatkan gelar Magister Sains (M.Si) sepertinya akan perlu perjuangan yang kuat. Disaat banyak orang-orang berbondong-bondong meneliti pemasaran komoditi kopi, saya menantang diri sendiri untuk lebih berani mengambil fokus penelitian terkait pembiayaan yang ada pada Sistem Resi Gudang (SRG) kopi. Sistem Resi Gudang beberapa tahun terakhir ini menjadi hal yang menarik bagi saya karena dapat memberikan manfaat untuk petani. Hanya saja memang tidak banyak penelitian SRG di Indonesia ini dilakukan, terutama pada SRG wilayah Aceh. Kopi Arabika Gayo, menjadi komoditi yang mudah-mudahan membawa saya untuk menyelesaikan tesis dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. And my research pathway begins from the coldest town in Aceh, Takengon.


Saya berupaya memanfaatkan waktu liburan semester dengan menggarap proposal penelitian perlahan-lahan. Salah satu yang saya lakukan adalah dengan mengunjungi kota Takengon dan melakukan silahturahmi dengan beberapa narasumber untuk menunjang penelitian nanti. Setelah mengumpulkan informasi dengan bantuan kenalan asli Takengon, saya pun mengunjungi Koperasi Ketiara. Sebagai Koperasi Perdagangan Kopi (Kopepi) yang  terpercaya di Tanah Gayo, koperasi ini telah menghasilkan kopi arabika organik yang telah disertifikasi oleh Control Union dan Fairtrade Internasional (FLO). Koperasi ini juga memberdayakan petani kopi dengan memberikan pelatihan untuk menigkatkan SDM petani kopi dalam sistem agribisnis.

Selain mengunjungi Koperasi Ketiara di Umang, saya juga mengunjungi Gudang Sistem Resi Gudang (SRG) Kopi Arabika Gayo di Paya Ilang. Sayangnya, pada waktu itu tidak aktivitas dapat saya amati karena gudang tersebut sedang dalam kondisi kosong. Pak Rahman, ketua pengawas SRG mengatakan bahwa kopi yang disimpan di gudang tersebut berasal dari petani yang tergabung pada kelompok tani. Bergabungnya petani dalam kelompok tani akan lebih mempermudah proses transaksi SRG baik dari mulai proses keanggotaan, hingga pencairan kredit yang diajukan menggunakan resi gudang. Resi gudang sendiri merupakan sebuah dokumen resmi yang berisi detail komoditi kopi yang disimpan sehingga dapat dijadikan angunan kredit bank.


Perjalanan pertama saya ke Kota Takengon ini semoga menjadi awal yang baik untuk menyelesaikan tesis. Usai liburan semester, saya harus lebih serius dan giat agar harapan untuk mendapatkan gelar secepatnya tercapai. Perjalanan dan pengalaman saya menggarap tesis setahun kedepan akan saya awali dengan tulisan ini. Tag #funfaithfighthesis akan menjadi tag khusus menuju gelar M.Si. Semangat!

Sindiran Heboh: Yang Gaji Kamu Siapa?

Sejak video seorang Menteri Kominfo Rudiantara, beberapa waktu lalu beredar dan menghebohkan sejagat dunia maya dan dunia nyata, saya pun t...