Bulan Dzulhijjah adalah bulan
terakhir menurut kalender Hijriah. Bulan ini menjadi istimewa karena menjadi waktu
umat muslim diseluruh dunia melaksanakan ibadah haji dan merayakan Hari Raya
Idul Adha. Umat muslim diseluruh dunia berkumpul di Mekkah untuk melaksanakan
serangkaian ibadah haji dengan mentaati segala aturan dan meninggalkan larangan
selama beribadah.
Menjelang Hari Raya Idul Adha, umat
muslim diseluruh dunia berbondong-bondong untuk memberikan yang terbaik. Pakaian
terbaik, dekorasi rumah terindah, hingga menu makanan terlezat saat hari raya
nanti. Namun dibalik euphoria itu, tak banyak yang diketahui oleh umat muslim
bahwa 2 hari sebelum Hari Raya Idul Adha adalah hari yang begitu disarankan
untuk berpuasa. Puasa tersebut yaitu Puasa Tarwiyah pada 8 Dzulhijjah dan Puasa
Arafah pada 9 Dzulhijjah.
Puasa Arafah pada tahun ini jatuh pada Kamis, 31
Agustus 2017. Puasa ini sangat dianjurkan agar umat muslim diseluruh dunia yang
tidak sedang berhaji ikut merasakan nikmatnya beribadah wukuf di padang Arafah.
Meskipun demikian, puasa ini hukumnya sunnah. Jadi jika tidak dikerjakan, juga
tidak berdosa. Namun karena banyaknya hadits yang menguatkan bahwa puasa Arafah
ini shahih benar berpahala, lalu apa salahnya jika kita tidak ikut berpuasa
sunnah ini? Sungguh, berpuasa itu banyak manfaatnya secara spiritual, kesehatan
jasmani dan rohani.
Menurut hadits, keutamaan melaksanakan ibadah puasa
Arafah bagi umat muslim yang sedang tidak melaksankaan ibadah haji adalah dihapuskan
dosa selama dua tahun. Yaitu tahun lalu dan tahun yang akan datang. Rasulullah
SAW bersabda, "Tidak ada hari
ketika Allah SWT membebaskan hambanya dari api neraka dibandingkan hari lain
kecuali pada hari Arafah.” (HR Muslim).
Mengapa Padang Arafah begitu
Istimewa?
Ibadah yang dilakukan oleh Jemaah haji di Padang
Padang Arafah yang berlokasi sejauh 25 km dari kota Mekkah yaitu Wukuf. Wukuf
bermakna hibernasi. Yakni, proses
mengistirahatkan diri untuk mengoptimalkan kembali fungsi rohani dan ragawi.
Wukuf
merupakan ibadah haji yang dilakukan dengan cara seperti berdiam diri, shalat berdoa
dan berzikir.
Ibadah ini dilakukan di Padang Arafah sebagai “miniature” dari Padang Mahsyar” yaitu
tempat seluruh manusia di bumi di hisap menurut amal ibadahnya. Keadaan lokasi
padang pasir yang panas menyengat mengingatkan diri tiap Jemaah haji untuk suatu
kebenaran ilahi dan semakin mendekatkan diri pada Allah SWT. Wukuf menjadi puncak pelaksanaan ibadah haji. Namun,
ibadah haji tidak berakhir di Arafah ini.
Hal istimewa lainnya di Padang Arafah adalah terdapatnya
sebuah Bukit Jabal Rahmah dimana bukit tersebut menjadi lokasi pertemuan yang
sangat mengharukan Nabi Adam as dan istrinya Siti Hawa. Nabi Adam as dan Siti
Hawa telah terpisah sekian lama (200 tahun) akibat melakukan dosa di Surga. Sejak
saat itu momen bertemunya kedua nenek moyan manusia ini kemudian diabadikan
oleh Nabi Adam as sendiri hingga diteruskan oleh keturunannya hingga sekarang. Padang
Arafah juga menjadi tempat dimaan Allah SWT menurunkan wahyu Surat Al Maidah
ayat 3, yaitu Pada hari ini telah
Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan
telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu’.
Hari Arafah juga diartikan sebagai hari disaat Nabi
Ibrahim as telah paham kebenaran dan tujuan dari mimpinya untuk menyembelih
anak yang telah ia dambakan. Ketiga moment tersebut menyiratkan bahwa Padang
Arafah adalah tempat untuk mendekatkan diri pada Allah SWT dan memohon ampun
atas dosa-dosa yang telah diperbuat. Ibadah haji di Padang Arafah menjadi
tempat untuk mengingat adanya hari hisab dan meyakini bahwa Islam adalah agama
yang terbaik.
Hikmah
Berpuasa Arafah
Saking bermaknanya ibadah di Padang
Arafah menjadikan puasa Arafah sangat dianjurkan bagi yang sedang tidak
melaksanakan ibadah haji. Pada saat berpuasa, dianjurkan untuk memperbanyak doa
untuk diri sendiri, orang tua, istri atau suami, anak-anak dan kerabat. Selain
itu juga sangat baik jika memperbanyak doa untuk saudara-saudara yang sedang
berjihad untuk mendapatkan hak nya di Palestian, Syuria dan belahan bumi
lainnya.
Siapa tahu, doa yang kita panjatkan adalah doa yang akan
mengubah sejarah umat Islam dengan kemenangan, kegembiraan dan rasa aman dengan
ijin Allah SWT. Oleh karena itu sangat baik jika puasa Arafah ini dilakukan. Bagi
yang sedang menjalankan ibadah Puasa Arafah, semoga dilancarkan dan diberi
pahala yang banyak oleh Allah SWT. Jangan lupa juga menahan diri dari segala
yang membatalkan puasa. Selamat Hari Raya Idul Adha 1437 H!