Kewajban saya untuk melakukan
sebuah riset demi mendapatkan gelar Magister Sains (M.Si) sepertinya akan perlu
perjuangan yang kuat. Disaat banyak orang-orang berbondong-bondong meneliti
pemasaran komoditi kopi, saya menantang diri sendiri untuk lebih berani
mengambil fokus penelitian terkait pembiayaan yang ada pada Sistem Resi Gudang
(SRG) kopi. Sistem Resi Gudang beberapa tahun terakhir ini menjadi hal yang
menarik bagi saya karena dapat memberikan manfaat untuk petani. Hanya saja
memang tidak banyak penelitian SRG di Indonesia ini dilakukan, terutama pada
SRG wilayah Aceh. Kopi Arabika Gayo, menjadi komoditi yang mudah-mudahan membawa
saya untuk menyelesaikan tesis dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. And my research pathway begins from the coldest
town in Aceh, Takengon.
Saya berupaya memanfaatkan
waktu liburan semester dengan menggarap proposal penelitian perlahan-lahan. Salah
satu yang saya lakukan adalah dengan mengunjungi kota Takengon dan melakukan
silahturahmi dengan beberapa narasumber untuk menunjang penelitian nanti. Setelah
mengumpulkan informasi dengan bantuan kenalan asli Takengon, saya pun mengunjungi
Koperasi Ketiara. Sebagai Koperasi Perdagangan Kopi (Kopepi) yang terpercaya di Tanah Gayo, koperasi ini telah
menghasilkan kopi arabika organik yang telah disertifikasi oleh Control Union dan Fairtrade Internasional (FLO). Koperasi ini juga memberdayakan
petani kopi dengan memberikan pelatihan untuk menigkatkan SDM petani kopi dalam
sistem agribisnis.
Selain mengunjungi Koperasi
Ketiara di Umang, saya juga mengunjungi Gudang Sistem Resi Gudang (SRG) Kopi
Arabika Gayo di Paya Ilang. Sayangnya, pada waktu itu tidak aktivitas dapat
saya amati karena gudang tersebut sedang dalam kondisi kosong. Pak Rahman, ketua
pengawas SRG mengatakan bahwa kopi yang disimpan di gudang tersebut berasal
dari petani yang tergabung pada kelompok tani. Bergabungnya petani dalam
kelompok tani akan lebih mempermudah proses transaksi SRG baik dari mulai
proses keanggotaan, hingga pencairan kredit yang diajukan menggunakan resi
gudang. Resi gudang sendiri merupakan sebuah dokumen resmi yang berisi detail komoditi
kopi yang disimpan sehingga dapat dijadikan angunan kredit bank.
Perjalanan pertama saya ke Kota
Takengon ini semoga menjadi awal yang baik untuk menyelesaikan tesis. Usai liburan
semester, saya harus lebih serius dan giat agar harapan untuk mendapatkan gelar
secepatnya tercapai. Perjalanan dan pengalaman saya menggarap tesis setahun
kedepan akan saya awali dengan tulisan ini. Tag #funfaithfighthesis akan
menjadi tag khusus menuju gelar M.Si. Semangat!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar