Rabu, 04 Januari 2017

Jadi Orang Baik

Tahun 2017 mungkin menjadi tahun yang ditunggu-tunggu oleh sebagian orang karena menjadi momen yang tepat untuk saling berbagi resolusi pribadi tahun baru. Ada banyak macamnya sih. Mulai dari pencapaian yang biasa-biasa saja, sampai pada pencapaian yang luar biasa masuk list poin-poin resolusi impian. Saya juga termasuk tipe yang senang mematok target pada momen tertentu. Baik saat hari ulang tahun maupun ditahun baru. Bukan ikut-ikutan, tapi rasa semangat masih membara panas ketika berada pada embel-embel “baru”. Wajar. hehe
Lalu, ada berapa banyak poin-poin yang sudah terceklis done diantara puluhan bahkan ratusan target tahunan yang kita buat? Oke, saya percaya ada beberapa yang terceklis, ada juga yang sampai detik ini belum terealisasi. Kekecewaan dan penyesalan akan terasa jelas saat kembali flashback. Ah, saya pun merasakan ini kawan! Tentang peluang yang disia-siakan dan tentang masa lampau yang terbuang begitu saja. Tapi ada juga beberapa hal yang patut saya syukuri dan saya percayai bahwa ada hikmah dibalik kegagalan. Let’s positif thinking.


            Menargetkan sesuatu dan merancang impian adalah sifat naluriah manusia. Pada dasarnya manusia hanya bisa merencanakan sesuatu namun segala urusan sukses atau tidaknya tetap ditentukan oleh Tuhan. Saya tipe seorang planner, sekaligus perusak plan itu sendiri. Untuk beberapa kondisi, sifat malas dan acuh tak acuh begitu besar sehingga ada beberapa poin target yang sirna entah kemana.
Menuliskan impian secara jelas disecarik kertas bagi saya merupakan cara mainstream yang dilakukan oleh orang banyak. Tapi (lagi-lagi) saya percaya bahwa dengan menuliskan mimpi, maka itu berarti menjaga mimpi terus awet dan tak hilang menguap di angan-angan belaka. Namun masalahnya, tak semua orang mampu mempertahankan dan mewujudkan impian-impian tersebut. Mau tidak mau, ada hal-hal diluar batas kemampuan manusia meskipun usaha sudah begitu maksimal dilakukan.
“Jadi orang baik” adalah resolusi terbesar saya tahun ini. Tak hanya untuk tahun ini, bulan ini atau hari ini, tapi “jadi orang baik” keinginan yang kontinu yang ingin saya realisasi disetiap sendi kehidupan. Rasanya benar juga pernyataan Tompi di surat kabar KOMPAS (5/1/2017) yang lalu, “Tak banyak orang baik di zaman sekarang ini. Yang bawel banyak”. Ya, kini begitu banyak orang yang berkoar-koar memamerkan kesuksesannya tapi akhirnya lupa akan daratan.
Bagi saya, “jadi orang baik” bisa dilakukan dengan cara 3 hal yaitu pertama: Jadi orang baik untuk diri sendiri. “Baik” dalam artian pengertian dengan diri sendiri yaitu mengetahui dengan jelas karakter diri dan tahu bagaimana berdamai dengan diri sendiri. Tidak memaksakan kehendak jika dirasa tidak baik dan tidak berbohong pada diri sendiri. Kedua: Jadi orang baik untuk orang lain. Hal kedua ini bisa dilakukan dengan cara pintar dalam menjalin hubungan sosial dengan orang lain. Mengapa harus pintar? Karena masing-masing dari kita mempunyai kepribadian yang berbeda. Tinggal bagaimana  aman dan nyamannya ketika berinteraksi dengan orang lain. Faktanya, di zaman era digital seperti sekarang ini banyak orang hanya menjalin silahturahmi via media maya tapi lupa betapa besarnya pengaruh interaksi di dunia nyata. Ini juga berlaku bagaimana menjadi baik pada orang tua kita sendiri. Nah lalu yang ketiga yaitu Jadi orang baik dihadapan Allah. Caranya bisa dilakukan dengan cara meningkatkan ibadah. Seharusnya tahun baru ini menjadi tahun untuk sungguh-sungguh meningkatkan ketakwaan kita pada Allah SWT.
Jadi orang baik akan tergantung pada perspektif masing-masing orang. Namun output “jadi orang baik” tentu diharapkan mampu memberikan manfaat untuk orang lain. “A change in behavior begins with a change in heart”. Suatu perubahan tak akan jadi apa-apa jika tidak dilakukan dengan komitmen, konsistensi dan konsekuen. Semoga kita semua menjadi orang-orang yang baik, yang senantiasa menyebarkan manfaat untuk orang lain. Amin. Semangat!

Sindiran Heboh: Yang Gaji Kamu Siapa?

Sejak video seorang Menteri Kominfo Rudiantara, beberapa waktu lalu beredar dan menghebohkan sejagat dunia maya dan dunia nyata, saya pun t...