“Ya ampuun. Udah hampir 4 tahun belum pernah ke Sabang?“. Saya jadi malu-malu tiap kali mendengar respon seperti ini.
Memang benar. Saya tidak pernah ke Sabang. Tiap
kali ada ajakan kesana, pasti adaa saja halangan. Mulai dari ajakan kawan-kawan
organisasi, sampai dengan ajakan kawan-kawan di kampus. Tetap saja tidak jadi
pergi -_-
Hingga akhirnya saya dan 16 teman lain di Komunitas
Turun Tangan diberikan kesempatan oleh-Nya berlibur bersama. Meski pergi
berlibur di bulan yang sudah tua renta – yah,
you know what I mean, dengan bantuan
dana seadanya, akhirnya saya dapat pergi ke Sabang dan naik kapal. Iyeey! Haha
Setelah menempuh hampir 2 jam perjalanan, kami
pun tiba di Pelabuhan Balohan. Senang rasanya karena ini pertama kalinya saya
menginjakkan kaki ke kota Sabang. Kami pun langsung menuju tempat penginapan,
Fina Bungalow menjadi tempat pilihan karena tidak jauh dari tepi pantai Iboih. Somehow, dikarenakan ke Sabang hanya semalam,
tanpa istirahat dan menunggu lama, saya dan teman-teman langsung bersiap untuk snorkling. Menaiki speed boat dan menuju Pulau
Rubiah.
Snorkling Untuk Pertama Kali
Tanpa ada keahlian berenang, akhirnya saya
dapat meyakinkan diri sendiri untuk mencoba berpetualang di laut lepas. Grogi sih, sangat malah! Ketakutan saya
memuncak saat saya sadar kalau kaki ini terlalu jauh mencapai dasar laut. Ya ampun,
saya panik! Untung lah, lama-kelamaan, saya jadi terbiasa dan berhasil
mengalahkan rasa takut.
Subhanallah! hanya kata ini yang mampu saya
ucapkan di dalam hati ketika melihat keindahan laut Sabang. Mungkin karena ini
juga adalah pengalaman pertama saya melihat ikan secara langsung dari dalam
laut, makanya jadi agak kemarok. Hehe.
Wah sekali! Banyak ikan yang berwarna-warni. Biasanya
saya hanya bisa iri melihat ikan-ikan cantik ini dari siaran televisi dan
cerita beberapa teman. Mata memang tidak bisa berbohong. Rasanya jepretan foto
tidak berarti apa-apa jika dibandingkan dengan apa yang kita lihat dari mata
kepala sendiri. Ikan-ikannya begitu indah!
Saya dan teman-teman begitu suka cita snorkling bersama. Kebersamaan menjadi
lebih terasa karena kami bisa bersenda gurau dan mengungkapkan kegembiraan
masing-masing. Pengalaman berenang bersama ikan-ikan di laut Sabang benar-benar
menyenangkan.
Oya, tidak hanya kami, anggota Turun Tangan
Medan juga datang berlibur bersama, Thofa dan Irfan. Juga ada Mbak Fajar dan
Mbak Ria dari Kelas Inspirasi Jogja dan Bandung. Malam harinya, kami mengadakan
temu ramah. Kami saling memperkenalkan diri dan sharing tentang kegiatan kelas inspirasi. Motivasi saya menjadi
lebih terpacu saat mendengar cerita-cerita inspiring
dari Mbak Fajar dan Mbak Ria. Glad to know
both of
you mbak! It was an exciting satnight!
Akhirnya,
Tugu Km 0!
Dulunya
saya hanya bisa melihat tugu nol kilometer saat para artis memperkenalkan Kota
Sabang di program wisata salah satu stasiun televisi. Tidak disangka, akhirnya
saya juga dapat menginjakkan kaki di tugu yang terkenal ini. Melihat ke
sekeliling tempat wisata, ternyata tugu ini banyak di kotori tangan-tangan
jahil. Banyak coretan-coretan yang merusak pemandangan. Sangat disayangkan. Anyway,
kami semua tidak mempermasalahkan itu. Justru sangat berharap tugu tersebut
menjadi lebih diperhatikan dikemudian hari dan pengunjung lebih sadar akan
keindahan.
Tidak
hanya ke Tugu Kilometer Nol, kami juga menyempatkan diri ke Sumur Tiga. Saya tidak
terlalu paham mengapa dinamakan Sumur Tiga. Apa karena ada 3 Sumur? Wah, mesti
sering baca lagi tentang sejarah tempat wisata di Sabang ya. Hehe. Yang jelas
pantainya sangat indah, deburan ombaknya menyejukkan hati. Ditambah lagi hiasan
pohon kelapa yang menjulang tinggi melengkapi keindahan pantai. “Weh” banget!
Kami juga menyempatkan diri singgah ke "Piyoh" nya bang Hijrah. Ada beberapa dari kami yang membeli souvernir dari Piyoh. Meskipun tak jumpa ownernya di Sabang, setidaknya bisa singgah ke tokonya sebentar. hehe
Kami juga menyempatkan diri singgah ke "Piyoh" nya bang Hijrah. Ada beberapa dari kami yang membeli souvernir dari Piyoh. Meskipun tak jumpa ownernya di Sabang, setidaknya bisa singgah ke tokonya sebentar. hehe
Sekitar
pukul 14.00, kami tiba di Pelabuhan. Tiba saatnya kembali ke Kota Banda Aceh
dan membawa kenangan di Kota Sabang. Sebenarnya semalam berlibur di Sabang itu
tidak cukup! Ingin suatu hari nanti kembali lagi kesana dalam beberapa hari. Supaya
puas menjelajah Sabang! Hehe
8 komentar:
Sebagai orang yang juga sangat "terlambat" untuk mengunjungi Sabang, ditambah lagi dengan fakta bahwa kita masih berada di provinsi yang sama dengan Sabang, maka saya tahu betul bagaimana merasakan "being bullied and insulted"
Selamat dinda, selamat terbebas dari "ejekan dan bully-an" itu :)
Amazing Della, semoga erma juga bisa ksna juga nantinya,, hhe ;)
Wah !!
Sekedar info tentang pantai sumur 3..
Di pantai itu memang ada 3 buah sumur tua buatan belanda, sisa perang dunia kedua. Meski letak sumur-sumur ini sangat dekat dengan bibir pantai, rasa airnya tetap tawar.
Seru ya pengalaman pertamanya ke Pulau Weh..
Oh ya, dinamai Sumur Tiga karena di sepanjang pantai itu ada tiga sumur tua yang dibangungan warga setempat (Desa Ie Meulee)pada jaman PD II. Seperti kata Muzz, air sumurnya tetap tawar meskipun berada di tepi laut yang airnya asin.
Eh, kok kita ga ketemu di Iboih ya? Hehe
Armijal > Haha, iyaa. Akhirnya ejekan dan bully-an itu berakhir sudah. Bebas! mudah-mudahan bisa kembali lagi kesana :)
Erma > Amiiin. Ntar ke Sabang bareng aja kita yaa ma :)
Muzz > Oh. gitu yaa. lagian kesana cuma jalan-jalan aja. Pemandu wisatanya gak ada. jadinya ya pelangak-pelangok gitu deh. hehe. Thanks yaa!
Bang Makmur > Ternyata kita hanya dipertemukan di tengah samudera dan diatas kapal bang. Bukan di Iboih. hehe
Memang airnya tawar gitu bang. Baru dapat 1 sumur soalnya :D
next time harus ala backpacker!
Haha. Lain kali pasti dipertemukan di dalam pesawat. Ups!:D
Hmm, patut dicoba. Backpacking itu lebih free. Bisa wet2 sesuka hati. Tapi harus mampu survive di alam terbuka. :)
iya bang. Kalau ala backpacker kan abg ahlinyaa. Mohon bimbingannya yaa. mungkin bisa jumpa di pesawat. haha :p
Haha, abang mana ada ahli, backpacking itu milik bang Citra Rahman. Abang cuma suka wet2 gitu aja. Hehe
Oke deh, amiin. :D
Posting Komentar